Perlu menjadi evaluasi bagi penyelenggara kegiatan ini. Jangan sampai, apa yang menjadi persepsi outing kantor sebagai bentuk "buang waktu saja" benar-benar terjadi. Untuk itu beberapa hal best practice berikut, bisa untuk dijadikan referensi :
Pertama, sebagai panitia, memastikan dulu obyek yang akan dituju, dengan menyusun roundown kegiatan dengan beberapa alternatif dan disosialisasikan. Dengan sosialisasi ini, minimal bisa terserap aspirasi mayoritas, sehingga bukan karena pilihan panitia semata.Â
Terhadap putusan akhir, kepada pihak yang "berbeda" diberikan kesempatan untuk menyampaikan, apa dan bagaimana ide-nya. Satu atau dua ide tersebut, sebisa mungkin diakomodir, dengan tujuan menisbikan peran aktifnya saat kegiatan.
Kedua, kegiatan yang direncanakan tadi, bukan sesuatu yang asal-asalan, namun bisa tukar pengalaman dengan "panitia dari kantor lain", sehingga muncul kegiatan yang benar-benar fresh dan bukan sebagai pengulangan kegiatan tahun sebelumnya. termasuk dalam hal kepanitiaan, berganti, tidak hanya itu-itu saja yang tampil.
Ketiga, karena membawa misi engagement, yaitu menguatkan keterikatan seluruh pegawai dalam organisasi atau perusahaan, maka menghargai setiap satu kata dari satu pegawai, menjadi kunci. Â
Keempat, menghindari kegiatan indoor. Hal ini semata bertujuan apa yang sudah dilakukan dalam setahun, dengan bekerja di belakang meja, dalam kantor, berganti dalam suasana yang lebih "mencintai alam".Â
Baik itu yang sifatnya evaluasi, ataupun penyampaian target di tahun mendatang, disampaikan di tengah hijauanya dedaunan, atau di pinggir percikan air pegunungan yang menyenangkan.
Tanpa harus dengan event organinizer, outing kantor tetap bisa dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan, tanpa meninggalkan misi dan keterikatan emosional pegawai pada pekerjaannya.
Salam hangat, salah sehat dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H