FIX (3 Hari Menujuk Seminar Proyek Perubahan)
Tiga hari jelang Seminar Proyek Perubahan, alhamdulillah Produk untuk kegiatan tersebut sudah clear. Fix, siap untuk diseminarkan. Ternyata, bukan hanya sekedar bagaimana Gagasan Proyek Perubahan saya yang berjudul Strategi Penguatan Pemberantasan Korupsi Melalui Pemistor ) Pemiskinan Koruptor Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia dilaksanakan melalui 6 milestone atau tahapan kegiatan yang saya rencanakan.
Namun ada "property" penyerta yang membuat "ribet", di samping Laporan Proyek Perubahan disusun dalam bentuk word, juga harus disaipkan ppt dan video yang "siap" untuk di up-load di you tube. Mengapa harus ke you tube juga? Ini merupakan bagian implementasi dari Strategi Marketing Publik. Bahwa apa yang menjadi gagasan dan sudah dilaksanakan, harus siap pula untuk go publik. Dengan go-publiknya video tersebut, seolah mengabarkan bahwa hasil Laboratorium Kepemimpinan sebagai bagian dari Proses Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2022 yang dilaksanakan di Pusat Pendidikan Administrasi Kementerian Agama Republik Indonesia sudah dilaksanakan.
Proses dari itu semua, juga mengabarkan bahwa tahapan demi tahapan dilaksanakan dengan melibatkan Tim Efektif yang sangat membantu Project Leader, kemudian stakeholder baik internal maupun eksternal yang kukuh dalam memberikan dukungan yang luar biasa. Tentu peran dari Mentor, yaitu Direktur Penyidikan Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, Coach yang sangat jeli dan menumbuhkan semangat Ibu Dr. Hj Wahyu Suprapti, MM.MPsi-T dan Evaluator Prof Abdurahman Mas'ud menjadi pihak yang "berperan penting" dalam kesiapan seminar yang akan dilaksanakan tanggal 8 Desember 2022, lusa.
Di tengah persiapan tersebut, ada lesson learnt yang menjadi ibrah atas 4 bulan digembleng pada Pelatihan Kepemimpinan yang diharapkan para lulusannya kelak menjadi pemimpin yang adaptif, yaitu :
Pertama, selama masa laboratorium kepemimpinan (pelaksanaan implementasi proyek perubahan), komunikasi menjadi hal yang penting. Dengan komunikasi yang baik, semua hambatan bisa diatasi dan berujung pada tercapainya tujuan.
Kedua, pemberdayaan kerja tim (empowering) sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah realisasi gagasan. Sepertinya mustahil membuat sebuah perubahan, tanpa ada keterlibatan Tim dan jaringan (net work) yang baik.
Ketiga, segala ihtiyar tidak lepas dari konsep relegi, untuk menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah. Keyakinan ini benar-benar saya rasakan, langkah-langkah menjadi ringan dan semua berjalan seperti air yang mengalir.
Sukses untuk kita semua, salam sehat dan bahagia
Kampus Diklat Pim II/2022, Ciputat 5 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H