Apa salahnya misalnya ditambah, untuk kenyamanan bersama, penumpang yang terhomat, menghargai kenyamanan sesama penumpang untuk duduk dengan sopan, tidak mengangkat kaki di luar sandaran kaki yang tersedia atau dengan bahasa lain.
Keperdulian ini bukan hanya menjadi sebuah "aturan", namun akan mengingatkan masing-masing penumpang secara pribadi, dimanapun berada, tetap harus dalam komitmen "menjaga" kenyaman orang lain, tanpa harus "kita berbuat-semaunya. "
Keretapun terus berjalan, dan sepanjang perjalanan Gambir Jakarta menjadi "kurang nyaman" atas "kaki" di sebelah saya yang terangkat hingga kursi di sebelah saya. Kaki tersebut milik "seseorang" yang sekilas dari penampilannya bukan dari "kalangan bawah", namun bagi saya, sikap respek padanya hilang padanya dan tidak sepatah katapun terucap dari mulut saya, termasuk kebiasaan saya untuk sekedar say hello ataupun "pamit" pada penumpang di sebelah, saat akan turun duluan di stasiun di mana saya harus turun, yaitu stasiun Pekalongan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H