Jangan Mimpi Pakai Rompi Ini  (Menuju 9 Hari Seminar Proyek Perubahan)
Seminar Proyek Perubahan pada Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2022, angkatan XXII di Pusat Pendidikan Administrasi Kementerian Agama RI tinggal 9 hari lagi. 60 Peserta dari berbagai daerah di Indonesia, yang sebagian besar berasal dari Kementerian Agama dan 11 lainnya dari Instansi lain, sudah dalam tahap finishing untuk Pembuatan laporan Proyek Perubahan. Final dari ini semua berupa seminar atau semacam paparan di depan Evaluator, Coach dan Mentor.Â
Masing-masing peserta, termasuk di dalamnya saya, berusaha untuk menjadikan momen seminar sebagai "puncak" internalisasi nilai-nilai teori dan praktik Kepemimpinan dalam merealisasikan sebuah gagasan. Kemasan gagasan yang direalisasikan ini menjadi sebuah Proyek Perubahan yang bisa memberikan kemanfaatan.
Untuk pencapaian tujuan tersebut, indikator dari "keberhasilan" Proyek Perubahan, dilihat dari bagaimana tahapan dalam capaian milestone atau kegiatan yang telah tersusun bisa direalisasikan. Bukan sekedar realisasi atau dilaksanakan, namun di dalamnya memuat nilai-nilai Kepemimpinan Strategis, Strategi Marketing Publik, Keberlanjutan Proyek Perubahan, Pemberdayaan Organisasi Pembelajar sert Keterkaitan Mata pelatihan Pilihan dan Proyek Perubahan.Â
Paramater ini saling bertautan dan dibuktikan dengan evidance, baik berupa produk administrasi, foto, video maupun statment dukungan dari stake holder baik internal maupun eksternal.
Sejak 9 Agustus 2022 yang lalu, dari tahapan teori-teori pendukung, sampai bagaimana melaksanakan sebuah gagasan yang terealisasikan, menjadi sebuah laboratorium kepemimpinan yang tujuan akhirnya adalah Pemimpin yang adaptif terhadap perubahan jaman. Pemimpin yang tidak hanya duduk manis dalam zona nyaman, namun harus bisa membaca celah-celah permasalahan yang menjadi "hambatan" atau "celah untuk menguatkan" apa yang sudah berjalan untuk menjadi lebih baik, dengan tujuan akhir bisa memberikan kontribusi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi.
Hari ini, saya membuat jadwal untuk bertemu dengan dua stakeholder eksternal, yaitu dari Kominfo dan Depnaker. Dari dua stakeholder ini harapannya bisa memperkuat dukungan Proyek Perubahan saya, sehingga bisa memberikan gambaran yang komprehensif dan holistik pentingnya "Pemiskinan Koruptor" sebagai sustansi dari gagasan saya.
Dengan adanya "dukungan" dari stakeholder eksternal, setidaknya bisa melengkapi narasi pentingnya pemberantasan korupsi hingga seakar-akarnya dan memberikan kepastian bahwa korupsi bukan menjadi tanggungjawab KPK saja untuk memberantasnya, namun semua elemen bangsa diajak untuk ikut dan berperan, minimal untuk diri sendiri : tidak melakukan korupsi.
Ada satu hal menarik ketika saya berkunjung ke Pusat Pengembangan SDM Ketenagakerjaan , Kampung Makassar Jakarta Timur hari Kamis yang lalu, untuk konsultasi Proper dengan Coach, yaitu ada sebuah patung yang dikenakan rompi khas "tahanan KPK", yaitu warna orange. Rompi yang sangat tidak disukai para koruptor. Ada kertas yang dikalungkan pada leher patung tersebut dengan tulisan : " Jangan Mimpi  Pakai Rompi Ini."
Saya video-kan patung tersebut. Biar menjadi bagian dari Proyek Perubahan saya sekaligus menjadi prasasti hidup : Memang Jangan Pernah Bermimpi Mengenakan Rompi Orange KPK. Menjadi "pesan" yang sangat luar biasa dan kita yakin ide terpasangnya patung tersebut lahir dari seorang Pemimpin yang Anti Korupsi.Â