Â
                        Gambar : apkgamescrak.com
Robinshon Crouse, sebenarnya bila kita menggali lebih dalam film ini di angkat dari sebuah novel dengan judul yang sama yakni, Robinshon Crouse milik penulis ternama Daniel Defou.
Cerita yang di tampilkan dalam novel itu sendiri diambil dari kisah petualangan Alexander Selkirk sosok petualang yang ceritanya hampir mirip sama sekali. Selanjtnya novel atau pun film Robhinson Crouse turut mengilhami film-film Adventure lain seperti film Cast Away (2000), memang sedikit berbeda pada, namun hal ini hanya dalam kisah awalnya saja. Bila Crouse memulai petualanganya dari seorang pelaut maka Tom Hank dalam film Cast Away tersebut memulai petualangnya sebagai seorang pilot pesawat.
Film Robinshon Crouse dimulai dengan bingkai ilustrasi dari seseorang yang sedang membaca sebuah buku. Dalam ceritanya Crouse dengan sahabat dekatnya Patrick sedang dalam perkelahian karena memperebutkan Mary yang sama-sama mereka cintai, walau kenyataanya memang Mery lebih memilih Crouse. Akan tetapi Patrick sahabatnya tersebut bersikeras untuk bertanding sampai ada salah satu dari mereka gugur dan mendapatkan Mery. Awalnya Crouse tidak tega membunuh sahabatnya sendiri, namun sesuatu hal lain terjadi tanpa sengaja Crouse membusungkan pedangnya setelah Patrik berusaha menebas Crouse dari belakang. Akhirnya Patrick mati dan Keluarga Crouse tidak terima atas kematianya sehingga berencana mencari dan membalaskan dendam Patrick.
Mary yang mengetahui hal tersebut menyarankan pada Robinshon Crouse untuk pergi dari Inggris sementara waktu bersama seseorang kepercayaan Mery untuk menghindari kejaran keluarga Patrick. Mereka sama-sama berjanji, Crouse berjanji untuk datang kembali 1 tahun kemudian dan Mary tidak akan menikah dengan orang lain sebelum itu.
Akhirnya sampailah Crouse pada petualangan besarnya. Crouse ikut dengan sebuah kapal pelayaran besar Inggris.Kapal yang memiliki awak yang handal dan memiliki beberapa budak pekerja dan kapten yang berpengalaman membawa ia melintasi perjalanan yang belum pernah ia lalui sebelumnya. Ia bekerja sebagai seorang penulis dari setiap perjalanan dan petualangan kapal tersebut dan mendapat kepercayaan dan penghormatan lebih dikapal tersebut dengan pengalaman mendalamnya mengenai sejarah.
Suatu malam dihamparan laut yang luas terjadi sesuatu yang sama sekali belum pernah mereka rasakan lebih dasyat, badai lautan yang ganas yang mengombang-ambingkan kapal tersebut hingga akhirnya hancur tertabrak karang besar dekat sebuah pesisir pulau misterius tak berpenghuni. Miris dari sekian banyak awak kapal hanya Crouse yang dapat bertahan hidup sendirian dengan seekor anjing kesayangan kapten kapal, Skiper.
Rasa bingung dan takut melandanya, hidup di pulau tak berpenghuni tanpa seorang kawan membuat ia mulai pesimis dan menyerah. Hingga akhirnya ia berkeputusan untuk menelusuri garis pantai di pulau tersebut berharap menemukan seseorang atau suatu makanan untuknya dapat hidup.Beruntung, setelah melakukan pencarian ia menemukan beberapa mayat sahabatnya dan bangkai kapal mereka. Crouse menguburkan mayat tersebut dan mencoba masuk kedalam bangkai kapal dan disitulah ia menemukan skiper dan perlengkapan yang ia harapkan,persediaan makanan dalam 1 bulan, persenjataan dan alat-alat tukang. Hari-hari mulai menjadi minggu dan digiring bulan-bulan. Setelah menelusuri pulau tersebut dan tak menemukan siapapun maka ia berkeputusan untuk mendirikan penginapan dan menganggap bahwa pulau tersebut adalah pulau kerajaanya. Ia mulai membangun penginapanya, jembatan juga menanami kebunya. Hari-hari yang dilaluinya, belum pernah ia menganggur di bantu anjingnya yang setia tesebut. Setiap yang berlalu dihari-harinya ia tulis dalam sebuah buku yang sama dengan buku catatan perjalanan kapal pelayaranya dahulu. Sampai kemudian ia sadar bahwa dipulau tesebut ia sendirian dan hanya berbicara dengan seekor anjing setiap harinya. Dan ia mulai merindukan calon kekasihnya di inggris,Mary.
              Â
Bulan-bulan berganti tahun, genap 1 tahun ia di pulau tersebut. Ia mulai semangat kembali dan berhenti merenungi nasibnya. Ia akan lalui hidupnya sebagai seorang raja di pula kerajaanya tersebut. Ia dirikan monumen sederhana untuk memperingati terdamarnya Ia di pulau tersebut.
Sampai suatu ketika ketik berjalan-jalan bersama Skiper di sepanjang garis pantai, ia menemukan sebuah jejak kaki dan itu adalah jejak kaki manusia. Di telusurinya jejak itu dan ditemukan sekelompok orang suku, entah dari mana asalnya, sedang melakukan upacara pembunuhan. Empat orang dari suku tersebut dikat untuk dipersiapkan Dan satu persatu di hujam perutnya dengan senjata yang berasal dari sebuah gasing tajam. Satu dari 4 orang suku yang akan ditumbalkan itu berhasil membuka ikatan setelah beberapa orang suku yang akan melakukan eksekusi pembunuhan tersebut di tembak oleh Crouse yang mengamati dari kejauhan dengan senjata bedilnya, ia mencoba menyelamatkan satu tumbal yang tersisa itu. Sebagai umat kristus yang taat ia tau bahwa perbuatan orang suku tersebut adalah perbuatan kekafiran dan merupakan kekejian yang telah mengotori pulau kerajaanya yang suci dan menolong satu orang suku yang akan di bunuh itu adalah kebijakan kerajaanya.
