Mohon tunggu...
herianto
herianto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manis Pahit di TSG 2015

13 September 2015   20:59 Diperbarui: 13 September 2015   22:06 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perbedaan Menbuat Hidup Kita Lebih Berwarna"

 

Pada kesempatan kali ini saya berusaha menceritakan pengalaman yang manis dan pahit yang saya dapatkan di TSG (Tanoto Scholars Gathering) 2015 di Pangkalan Kerinci diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus s/d 16 Agustus 2015, bukan bermaksud menjelekkan tetapi setiap acara akan ada lebih dan kurangnya, jadi lebihnya bisa dipertahankan dan kurangnya bisa diperbaiki. Sebelum saya menceritakan pengalaman yang manis dan pahit saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu, kata pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang” kali aja setelah saya perkenalan diri ada yang sayang dan nyantol  #ngarep, oke lanjut nama saya Herianto, dari Tanoto Scholar Association (TSA) Instiper Yogyakarta Jurusan Budidaya Pertanian Angkatan 2013, asal saya dari Tanjung Leidong mungkin banyak yang bertanya Tanjung leidong tu dimana??? Mungkin nanti langsung tanyakan kepada saya saja. Saya terlebih dahulu akan menceritakan tentang manisnya TSG 2015 ini.

 

Manis:

Manisnya yang saya dapatkan di TSG 2015 ini adalah dimulai dari tanggal 11 Agustus 2015 yaitu keberangkatan dari Medan menuju Pangkalan Kerinci, pada saat bertepatan sedang liburan di kampung halaman jadi saya langsung berangkat dari Medan, dimana saya menggunakan pesawat dari Medan menuju Pekanbaru  dan dari Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci yang dimana semua biaya transport dan konsumsi dibiayai oleh Tanoto Foundation, jarang sekali ditemukan program beasiswa yang membiayai transport dan lain-lainya, sesampai di Pangkalan Kerinci saya dan teman-teman lainnya yang berasal dari TSA Medan menginap di Hotel Unigraha yang memiliki fasilitas sangat memadai dan nyaman untuk ditempati dan saya ditempatkan di kamar 233 yang berisi 8 orang yang terdiri dari Andri Rusli (TSA Medan), Yulius (TSA IPB), Prima (TSA Instiper), Taufik (TSA ITB), Suhadi (TSA Instiper), Novri (TSA ATPK), Meyyer (TSA Unhas) dan saya, pada hari itu masih tidak ada aktivitas karena saya dan teman-teman lainnya bertepatan adalah rombongan yang pertama kali tiba di Pangkalan Kerinci karena rombongan lainnya akan tiba pada tanggal 12 Agustus 2015.

Lanjut ke tanggal 12 Agustus 2015 dimana adalah hari pembukaan TSG 2015 yang dibuka oleh kak Anderson Tanoto dengan menyalakan obor, dimana TSG kali ini diikuti dengan total peserta 266 peserta yang berasal dari berbagai universitas dan daerah dan saya tergabung di grup 13 yang berisi 11 orang terdiri dari saya, Tari (TSA UI), Nana (TSA UGM), Irvan (TSA IPB), Teguh (TSA ITB), Eli (TSA Unhas), Andri (TSA Medan), Jafar (TSA Instiper), Kevin (TSA ATPK), Supri  (TSA Pekanbaru) dan Ryan (TSA Jambi)dan PK (Pendamping Kelompok) 13 adalah Dian (TSA UGM) dan pada malam ditutup dengan makan malam bersama kak Anderson dan penampilan dari TSA.

Tanggal 13 Agustus 2015 adalah kegiatan kunjungan industri yaitu ke pabrik milik April yang menghasilkan kertas dalam berbagai ukuran disini dijelaskan cara kerja dari mesin di pabrik tersebut dan prosesnya, KCN (Kerinci Central Nursery) adalah tempat dimana bibit pohon akasia dihasilkan menggunakan cara stek kemudian ditumbuhkan dalam media yang telah disediakan lalu dirawat hingga beberapa minggu setelah ditanam di lapangan, RGE (Royal Golden Eagle ) Technology Centre merupakan tempat R&D yang melakukan riset untuk mendapatkan penemuan baru berupa bibit baru ataupun lainnya dan juga berisi tentang perjalanan hidup pak Sukanto Tanoto dan yang terakhir adalah kebun kelapa sawit milik Asian Agri Group disini saya dan teman-teman diberitahu cara-cara mengelolah tanaman kelapa sawit mulai dari perawatan hingga pengakutan ke pabrik kemudian pada malam hari dilanjutkan dengan acara sharing dari alumni Tanoto Scholar dan penampilan dari TSA.

Tanggal 14 Agustus 2015 adalah kegiatan outbond yang dimulai dari membuat yel –yel setiap kelompok dan kelompok saya memiliki jargon 13 kece-kece badai *sambilgayacentil* dan juga games yang berada di ketinggian dan games yang memerlukan kerja sama team, belajar dan memimpin yang sesuai dengan tema TSG 2015 yaitu “We Learn and Lead” kemudian pada malam hari ditutup dengan talkshow dengan para staff yang bekerja di RGE dan penampilan dari TSA.

Tanggal 15 Agustus 2015 merupakan kegiatan pemberian materi yang berhubungan dengan soft skill dan blogging yang diberikan oleh Erwin, Becky Tumewu dan tim kompasiana, pada sore hari dilanjutkan dengan materi dari menteri lingkungan, berbincang langsung dengan pak Sukanto Tanoto tentang perjalanan hidupnya quote yang saya paling ingat dari beliau adalah “If Don’t Know, Ask Question, Jangan Merasa Malu” yang berarti jangan pernah malu untuk belajar dan pada malam hari ditutup dengan menbagikan hadiah kepada TSA yang menang dalam kategori yang ditentukan, api unggun, kembang api, menari bersama dan menbagikan hadiah pada pemenang outbond dan kategori lainnya.

Tanggal 16 Agustus 2015 merupakan hari kepulangan bagi kami ke daerah masing-masing. Dari beberapa hari di TSG 2015 pengalaman manisnya adalah dapat berkenalan dengan banyak orang yang berasal dari berbagai daerah dan memiliki keunikannya tersendiri, memperkuat soft skill, dapat bertemu langsung dengan orang menberikan saya beasiswa dan mendapatkan pengetahuan tentang apa itu RGE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun