Mohon tunggu...
Heri Kurniawan
Heri Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Wawasan Kebhinekaan Global melalui Diklat: Transformasi Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan

26 Januari 2024   23:31 Diperbarui: 26 Januari 2024   23:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Heri Kurniawan

Dalam menghadapi kompleksitas dunia yang semakin terhubung, wawasan kebinekaan global menjadi landasan esensial untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan beragam. Universitas Negeri Malang telah melangkah maju dengan mengadakan diklat wawasan kebinekaan global, sebuah upaya berharga untuk mempersiapkan guru dalam jabatan menghadapi keberagaman dan tantangan global. Artikel ini akan mengulas pengalaman peserta dan dampak positif yang dihasilkan dari kegiatan ini.

Latar Belakang: Keperluan Wawasan Kebinekaan Global dalam Pendidikan

Dalam era globalisasi ini, pendidikan perlu melampaui batas-batas geografis dan budaya. Wawasan kebinekaan global bukan hanya sekadar konsep, tetapi suatu kebutuhan untuk membentuk generasi yang dapat menjembatani perbedaan, menerima keragaman, dan berkolaborasi dalam lingkungan global yang semakin terintegrasi.

Diklat Wawasan Kebinekaan Global di Universitas Negeri Malang

Pendahuluan Resmi

Diklat dibuka dengan sambutan resmi yang menekankan urgensi wawasan kebinekaan global dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Para peserta diberikan pemahaman yang mendalam tentang tujuan diklat dan relevansinya dalam konteks pendidikan modern.

Sesi Pelatihan: Menyelami Keanekaragaman

Peserta diajak untuk menyelami berbagai aspek kebinekaan, termasuk budaya, agama, dan bahasa. Sesi ini memberikan wawasan mendalam tentang betapa pentingnya pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan.

Workshop dan Diskusi: Merancang Pembelajaran yang Inklusif

Workshop dan diskusi praktis memberikan peserta alat untuk merancang pembelajaran yang memperhitungkan keberagaman siswa. Strategi praktis diperoleh untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung semua siswa.

Hasil Diklat: Transformasi Pemikiran dan Praktik Pendidikan

Peningkatan Kesadaran Kultural

Para peserta melaporkan peningkatan signifikan dalam kesadaran kultural mereka. Mereka mampu melihat keberagaman sebagai kekuatan dan memanfaatkannya untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.

Strategi Pengajaran yang Lebih Inklusif

Diklat memberikan peserta beragam strategi pengajaran yang dapat diterapkan dalam kelas untuk mendukung keberagaman. Ini termasuk penyesuaian kurikulum, metode evaluasi yang inklusif, dan pendekatan kreatif dalam mengajar.

Testimoni Peserta: Suara dari Ruang Kelas

Beberapa peserta berbagi pengalaman mereka dalam menerapkan wawasan kebinekaan global di ruang kelas. "Saya merasa lebih percaya diri dalam mendukung keberagaman siswa saya," ujar salah satu guru, mencerminkan sentimen positif yang dihasilkan dari diklat.

Implementasi di Ruang Kelas: Membawa Diklat ke Praktik Sehari-hari

Peserta diklat berkomitmen untuk mengintegrasikan konsep wawasan kebinekaan global dalam praktik sehari-hari mereka sebagai pendidik. Mereka melihat ini bukan hanya sebagai tugas, tetapi sebagai tanggung jawab moral dalam membentuk generasi yang toleran dan terbuka pikiran.

Kesimpulan: Membangun Masa Depan Pendidikan yang Beragam dan Adil

Diklat wawasan kebinekaan global di Universitas Negeri Malang membuktikan dirinya sebagai langkah maju dalam mendidik guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Melalui pengalaman ini, para peserta memiliki kunci untuk membuka pintu masa depan pendidikan yang lebih beragam, adil, dan siap menghadapi tantangan global. Semoga pengalaman ini dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk mengadopsi pendekatan serupa, menjembatani perbedaan dan menciptakan ruang untuk pertumbuhan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun