Sementara dalam rekuitmen non PNS, Jamdani mensinyalir bahwa proses perekrutan yang pura pura terbuka namun penuh tipu daya karena banyaknya titipan orang dalam yang diterima di dalam proses tersebut, mekanisme yang sebenarnya baik, masih memiliki kelemahan yang dimanfaatkan oleh orang tertentu yang mengetahui hal itu kelemahan sistem rekuitmen ini.
"Pastinya hanya diketahui oleh beberapa gelintir orang saja yang memiliki akses secara utuh ke dalam system perekrutan ini, dan siapa yang memiliki akses tentunya dapat dengan mudah bisa dilihat yakni panitia, dan petinggi dari jajaran dinas kesehatan yang merupakan atasan dari panitia tersebut." papar Jamdani
Hal ini sungguh mengundang keprihatinan dimana pengetahuan, jabatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh oknum dinas kesehatan, bukan dipergunakan untuk mensejahterakan rakyat namun dipergunakan untuk memperkaya diri dan orang lain. (ril/ag)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H