Mohon tunggu...
Kami Bicara
Kami Bicara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cerita Menjadi Berita

Edukasi, dan Informatif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masih Jeleknya Kualitas Pelayanan Kesehatan di Faskes Kabupaten Pati

26 Agustus 2018   10:58 Diperbarui: 26 Agustus 2018   11:25 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Kolektif Pimpinan Daerah Relawan Kesehatan Indonesia (KPD Rekan Indonesia) Joni Iskandar menyampaikan, Pemerintah selama ini baru menghadirkan jaminan kesehatan, itu pun penerapannya masih jauh dari harapan karena masih banyak terdapat batasan yang diterapkan pengelola jaminan kesehatan dalam hal ini BPJS Kesehatan.

"Sementara pelayanan kesehatan optimal di fasilitas kesehatan (Faskes) entah itu klinik, Puskesmas maupun Rumah Sakit (RS) juga belum dapat terwujud, diaman masih banyak keluhan warga terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Faskes terutama di RSUD," beber Joni dalam sambutannya, Sabtu (25/8/2018).

Dikatakan Joni, dengan melihat kondisi seperti ini dimana kualitas pelayanan optimal masih belum terwujud sehingga menyebabkan banyaknaya warga Pati yang mengalami kesulitan ketika mengakses Faskes untuk berobat.

"Maka dari itulah kami Rekan Indonesia Kabupaten Pati hadir ditengah masyarakat Pati agar masyarakat dapat didampingi sehingga dapat dipastikan haknya dalam pelayanan kesehatan di faskes," ujar Joni.

Masih kata Joni, problem utama di Kabupaten Pati terhadap pelayanan kesehatan adalah masih jeleknya kualitas pelayanan kesehatan di faskes dimana banyak warga yang sakit ketika berobat mengalami banyak kendala.

"Diantaranya lambatnya penanganan pasien di IGD, lambatnya visit dokter di kamar ranap pasien, dan masih seringnya pasien diminta membeli obat atau alat kesehatan seperti benang operasi," terangnya.

Lebih jauh, Joni menjelaskan, banyaknya keluhan di IGD dimana warga yang sakit tidak langsung ditangani nunggu berjam-jam baru ditangani itu baru hanya sebatas ditanya tanya perawat setelah itu masih berjam-jam lagi baru ditangani dokter IGD. Belum lagi setelah masuk kamar ranap baru 3 hari aetwlah ranap pasiem dikunjungi dokter di kamarnya

Bahkan, spsialisasi yang bersifat informasi dan edukasi jarang dilakukan baik oleh dinas kesehatan (dinkes) Kabupaten Pati maupun oleh BPJS Kabupaten Pati. Sehingga masyarakat Pati minim mendapat informasi terkait dengan jaminan kesehatan dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati.

"Dengan adanya Rekan Indonesia, kami akan melakukan sosialisasi terkait informasi tentang Kesehatan terutama tentang hak jaminan kesehatan dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal," ujar Joni.

Joni juga mengumumkan bahwa dalam 2 minggu ke depan Rekan Indonesia Kabupaten Pati sudah dapat membuka call center sehingga warga Pati yang mengalami kesulitan dan butuh bantuan dapat menghubungi call center kami.

"Dan kami akan siap selalu mendampingi warga Pati yang mengalami kesulitan tersebut dengan gratis tanpa ada pungutan biaya" tutup Joni dalam sambutannya. (ril/ag)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun