Pengelola museum dapat seyogyanya merangkul banyak pihak dalam pengembangan dan demodernisasi museum agar kedepannya museum tetap dapat menjadi media bagi masyarakat khususnya generasi muda agar tiak melupakan sejarah bangsanya. Dinas Pariwisata terkait harus aktif merangkul banyak pihak di bidang pariwisata khususnya perusahaan tour dan travel agar membuat agenda kunjungan ke museum dalam paket perjalanannya. Mencontoh museum - museum yang ada di luar negeri seperti museum Madam Tussaut yang awalnya terkesan kaku, menjadi sangat menarik karena promosi yang besar dari pihak pemerintah dan pengelola jasa wisata.
![Berfoto bersama Royal Family of England di Museum Madam Tussaut (image worldoftravels.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/05/16/madame-tussaud-royal-familyworldoftravel-5afbb675bde57535b72aa372.jpg?t=o&v=555)
Namun saya mendapat kabar gembira bahwa kedepannya BPK RI akan membangun kembali museum - museum BPK RI lainnya di kota - kota lain di indonesia sebagai media pembelajaran sejarah bagi masyarakat dan juga sebagai tempat alternative berwisata disaat masyarakat telah jenuh dengan tempat - tempat wisata yang tidak mengenalkan sejarah sebagai komoditas utama daya tariknya. Terimakasih sudah membaca artikel saya. Sampai jumpa kembali ya.
*16 Mei 2018 Jakarta Barat *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI