Sejujurnya, aku begitu simpatik dengan kabar yang menggelisahkan ini. Sebagai insan bangsa, aku ikut prihatin. Mengapa belum jua teratasi?
Beragam tanya inilah yang sangat mengganggu fokusku akhir-akhir ini. Rasa marah meliputi batin. Aortaku menggugat keberadaan ahli medis. Sesekali aku mengutuki asali keberadaan virus ini. Akhirnya aku sampai menanyakan kekuasaan sejati.Â
Akan ada banyak korban bermunculan dan sudah menjadi hal yang lumrah untuk diberitakan. Hal ini bukan lagi menjadi kasus yang mengejutkan. Sebab, banyak alasan yang mengatakan bahwa virus ini akan terus mewabah sampai titik kulminasinya berakhir. Entah kapan, semua hanya menunggu.
              ********
Aku tersentak saat jam dinding mengisaratkan waktu yang hampir subuh. Kelopak kini tak kuasa untuk berjaga. Kantuk pun menguasaiku. Aku merebahkan badan dan terlelap.
Sebelum fajarku selalu begini.Â
Jangan seperti aku.. Istirahatlah yang cukup dan perbanyak refleksi.. Sebab setelah fajar adalah hari baru. Perkuat imun tubuh supaya raga mampu menyudahi datangnya Covid-19..
Salam Positive Thinking...
CH, 4 April 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI