Lawang Wetan, 15/10/20 - Tim Pokdarwis Muba kali ini menelusuri peninggalan bersejarah di Desa Rantau Kasih yaitu sebuah bunker peninggalan zaman Belanda yang diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke 19.
Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin tidak banyak yang mengetahui hal ini dikarenakan minimnya publikasi dan dokumentasi sejarah peninggalan masa kolonial ini.
Terletak di Dusun III, Desa Rantau Kasih, Kecamatan Lawang Wetan peninggalan bersejarah tersebut hampir terkubur.
Pada bunker dan sisa reruntuhan ditemukan batu bata bertuliskan BATAM dan BENSON, berdasarkan catatan sejarah batu bata merk BATAM di buat oleh perusahaan Batam Brick Work yang didirikan oleh Raja Haji Kelana pada tahun 1898 sementara sekolah batu bata Benson berdiri Pada tahun 1894 di bagian timur Kota Benson yang disebut Sekolah Riverside.
Ketua Pokdarwis Muba, H. Firdaus Marvel melalui sekretarisnya, Herdoni Syafriansyah mengatakan, "dibawah naungan Dispopar Muba, kami terus turun ke bawah untuk mencari dan mempromosikan potensi wisata yang ada di setiap Kecamatan Muba. Sejalan dengan semangat Bapak Bupati Muba agar ke depan setiap kecamatan di Muba punya agenda pariwisata tahunannya".
Situs sejarah yang biasa masyarakat sekitar sebut sebagai Goa Belanda ini terhampar pada lahan seluas 100 meter persegi, dengan banyaknya bebatuan yang runtuh termakan usia.
Pemilik lahan Alamudin bin Rohim (63) mengatakan, "bunker itu sudah ada bahkan sejak sebelum kakeknya mendiami wilayah ini. Menurut kakek saya, selain bunker dulu di sana ada menara, tiang-tiang bangunan, dan juga lubang semacam kolam yang entah apa kegunaannya. Namun, sekarang menara dan tiang bangunan tersebut sudah hancur, serta kolam-kolam itu semakin lapuk ditutupi semak belukar. Mungkin entah berapa lama lagi bunker yang tersisa ini juga akan runtuh," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H