Mohon tunggu...
Herdoni Syafriansyah
Herdoni Syafriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Tidak Penting.

Herdoni Syafriansyah. Aku adalah cinta, tak hidup tak mati. Tersinggah di tempat paling magis di muka bumi paling manis sejak 7 Oktober 1991 hingga dalam kesadaran sejati.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gali Potensi Wisata Sejarah, Pokdarwis Muba Kunjungi Bunker Belanda

16 Oktober 2020   18:39 Diperbarui: 16 Oktober 2020   18:56 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam Sisa Reruntuhan (Dok. Pribadi)

Lawang Wetan, 15/10/20 - Tim Pokdarwis Muba kali ini menelusuri peninggalan bersejarah di Desa Rantau Kasih yaitu sebuah bunker peninggalan zaman Belanda yang diperkirakan sudah ada sejak akhir abad ke 19.


Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin tidak banyak yang mengetahui hal ini dikarenakan minimnya publikasi dan dokumentasi sejarah peninggalan masa kolonial ini.

Terletak di Dusun III, Desa Rantau Kasih, Kecamatan Lawang Wetan peninggalan bersejarah tersebut hampir terkubur.

Pada bunker dan sisa reruntuhan ditemukan batu bata bertuliskan BATAM dan BENSON, berdasarkan catatan sejarah batu bata merk BATAM di buat oleh perusahaan Batam Brick Work yang didirikan oleh Raja Haji Kelana pada tahun 1898 sementara sekolah batu bata Benson berdiri Pada tahun 1894 di bagian timur Kota Benson yang disebut Sekolah Riverside.

Suasana Di Dalam Bunker (Dok. Pribadi) 
Suasana Di Dalam Bunker (Dok. Pribadi) 

Ketua Pokdarwis Muba, H. Firdaus Marvel melalui sekretarisnya, Herdoni Syafriansyah mengatakan, "dibawah naungan Dispopar Muba, kami terus turun ke bawah untuk mencari dan mempromosikan potensi wisata yang ada di setiap Kecamatan Muba. Sejalan dengan semangat Bapak Bupati Muba agar ke depan setiap kecamatan di Muba punya agenda pariwisata tahunannya".

Bata Bertulis BATAM (Dok. Pribadi)
Bata Bertulis BATAM (Dok. Pribadi)

Situs sejarah yang biasa masyarakat sekitar sebut sebagai Goa Belanda ini terhampar pada lahan seluas 100 meter persegi, dengan banyaknya bebatuan yang runtuh termakan usia.

Kolam Sisa Reruntuhan (Dok. Pribadi)
Kolam Sisa Reruntuhan (Dok. Pribadi)

Pemilik lahan Alamudin bin Rohim (63) mengatakan, "bunker itu sudah ada bahkan sejak sebelum kakeknya mendiami wilayah ini. Menurut kakek saya, selain bunker dulu di sana ada menara, tiang-tiang bangunan, dan juga lubang semacam kolam yang entah apa kegunaannya. Namun, sekarang menara dan tiang bangunan tersebut sudah hancur, serta kolam-kolam itu semakin lapuk ditutupi semak belukar. Mungkin entah berapa lama lagi bunker yang tersisa ini juga akan runtuh," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun