Mohon tunggu...
Herdoni Syafriansyah
Herdoni Syafriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Tidak Penting.

Herdoni Syafriansyah. Aku adalah cinta, tak hidup tak mati. Tersinggah di tempat paling magis di muka bumi paling manis sejak 7 Oktober 1991 hingga dalam kesadaran sejati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan di Pagi Hari

13 April 2013   15:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:15 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mimpi ini terlalu dini
pintu kuketuk tak jua terbuka
barisan kenangan selalu berlalu
menyisakan renjana pada kisah impianku

di dalam bayang semu
aku wanita yang resah menunggu
tak usai menanti dalam ketafakuran hati
segala ketidakpastian yang tetap berlalu
sendiri berpijak tanpa penunjuk arah
sungguh aku ingin dapat menggapai waktu
menandaskan anggur duka dalam penantian

kapan akan tiba waktu :
kau dan aku tersiram guyuran hujan
kau dan aku merasakan manis kehidupan
saatsaat keindahan yang bermekaran
dan terbayarnya kerinduan pada impian

Sekayu, 17 Maret 2013
-
Sebuah hadiah buat Icha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun