Mohon tunggu...
Herdoni Syafriansyah
Herdoni Syafriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Tidak Penting.

Herdoni Syafriansyah. Aku adalah cinta, tak hidup tak mati. Tersinggah di tempat paling magis di muka bumi paling manis sejak 7 Oktober 1991 hingga dalam kesadaran sejati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pisau di Hati dan Burung di Langit Muram

8 Agustus 2012   15:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini hari bahagiamu
tapi tragedi menimpamu
Ini hari bahagiamu juga hari paling sedihmu

Mentari hilang cerahnya
Ada pisau yang menyayat hatimu
menyembiluinya hingga terluka
dan darah mengalir begitu pedihnya

Ini hari bahagiamu
juga hari paling sedihmu
Antara bahagia dan luka bergolak di hatimu
Tapi ternyata lukanya lebih dalam terasa

Hari ini kau menikah bersama orang yang
paling kau cinta, namun sekejap setelahnya
orang yang telah melahirkanmu tak lagi bernapas
Dan burungburung gagak menghitam di langit muram

Sekayu, Februari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun