Mohon tunggu...
Herdoni Syafriansyah
Herdoni Syafriansyah Mohon Tunggu... Seniman - Tidak Penting.

Herdoni Syafriansyah. Aku adalah cinta, tak hidup tak mati. Tersinggah di tempat paling magis di muka bumi paling manis sejak 7 Oktober 1991 hingga dalam kesadaran sejati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Burungku

6 Agustus 2012   13:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Burungku sangat periang; suka naik turun ekornya, meloncat-loncat tertawa, tajam serta nyaring suaranya. Ia juga cekatan dan lincah dalam bercinta. Banyak orang menjadi tertarik lalu melirik burungku, lalu memburu burungku. Kuakui, burungku benar sangat menawan.

Burungku cantik sekali: mungil runcing paruhnya, bening bulat matanya, kuning abu-abu bulunya, benar menawan bila di alamnya. Maka, jadilah banyak yang menggodanya, yang memburunya; ingin memilikinya.

Di dedaunan ada ulat, di cabang dan batang pohon ada ulat; ulat gemuk yang putih, ada juga kuning coklat. Burungku suka makan ulat. Di masa sekarang ini, burungku bahagia sekali. Ulat makanannya semakin banyak, sampaisampai pernah bikin heboh di segala media: di koran, radio, teve, dan tak ketinggalan di keyword mesin segala tahu.

Burungku senang hidup di zaman ini, saingannya dalam berburu tidak sebanyak dahulu. Perburuan liar telah menyebabkan banyak saudara sebangsanya yang ditangkap dan perlahan mati. Burungku kini semakin langka. Tapi burungku tidaklah sedih, lantaran kini saingannya dalam jodoh menjadi berkurang. Ulat-ulat gemuk penuh bertebaran tanpa perlu merasa kekurangan.

Burungku senang sekali hidup di zaman ini, zaman di mana saudara sebangsanya selalu mati setiap hari; di mana burungburung selalu diburu tak pernah henti.

Sekayu, Januari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun