Rintihan air mata menguak sebuah kisah yang telah lalu
Mungkin hanya segelintir rindu yang membendung membentuk sebuah karang besar
berdiri tegar, besar, kokoh, dan mengganjal isi hati.
Bongkahan karang ingin kuhancurkan dengan sekuat tenaga.
Namun apalah daya seorang anak manusia.
Biarlah bongkahan karang rindu yang kumiliki menjadi penghias keindahan hati.
Bukankah karang di hamparan pantai membuat sebuah pemandangan menjadi lebih indah?
Karang tersebut menjadi sebuah pemadangan yang sangat indah apabila aku mulai memejamkan mata
Terpejam pulas dalam lamunan yang seolah tak ingin kuhentikan
Terbangun pun aku tak mau.
Namun aku harus bangun untuk menyambut hari demi hari tanpa karang indah di dunia logika