Mohon tunggu...
Lutfiana Anggi Herdiningtyas
Lutfiana Anggi Herdiningtyas Mohon Tunggu... -

Accounting'13

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ceritaku tentang BPJS dan Pelayanannya

11 Juni 2016   16:18 Diperbarui: 11 Juni 2016   16:25 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enam bulan yang lalu ibu saya dikabarkan mengalami penyakit yang serius dan harus dibawa ke salah satu rumah sakit yang terdapat di Jakarta. Sebulan berlalu ibu saya sudah mengikuti kemoterapi dan radiasi yang berada dirumah sakit tersebut.

Disana saya belajar tentang bagaimana pentingnya sebuah kesehatan yang harus kita jaga sebaik baiknya.  Disana juga saya belajar tentang bagaimana pemerintah memberikan suatu program yang terbaik bagi masyarakat di Indonesia yang mengalami jatuh sakit dan tidak memiliki biaya untuk menebusnya yaitu dengan memberikan fasilitas BPJS (Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial).

Ada positif dan ada negatif yang bisa saya ambil dari penggunaan BPJS kesehatan.

Positifnya, program BPJS sangatlah baik bagi masyarakat, program BPJS sangat membantu bagi masyarakat yang sangat tidak mampu untuk pergi memeriksa kesehatannya. Dari pada kehilangan uang untuk memeriksa kesehatannya, lebih baik mengabaikan kesehatannya. Karna hal itu pemerintah memberikan obat dan pemeriksaan secara gratis.

Hal inilah yang memicu pemerintah untuk menyarankan seluruh warga Indonesia untuk terdaftar sebagai pengguna BPJS dan menjadi warga Indonesia yang sehat.

Negatifnya, Meskipun masyarakat yang sudah terdaftar sebagai BPJS harus tetap menunggu dan mengatri untuk dipanggil, lalu pihak rumah sakit dapat mengambil tindakan atas penyakitnya.

Sekilas cerita, Saat saya menunggu pendaftaran ruang kemo, saya melihat salah seorang ayah yang anaknya sakit tumor yang terdapat di matanya. Ia berasal dari daerah terpencil di Indonesia, bapak ini tidak datang sendiri dengan anaknya melainkan ia datang dengan relawan kesehatan yang ada didaerah tersebut. Ia berkata bahwa ia sudah menunggu selama berbulan-bulan untuk mendapatkan panggilan dari pihak rumah sakit untuk dapat membawa anaknya berobat, hingga pada akhirnya Tuhan menjawab doanya.

Dari sekilas cerita tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai hal positif dan negatif dari sebuah program BPJS kesehatan.  Kesimpulan tentang bagaimana kepuasan publik terhadap pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit terhadap pasiennya. Apakah pelayanan BPJS selama ini sudah dapat memuaskan masyarakat atau justru sebaliknya ? apakah standar pelayanan dirumah sakit tersebut sudah maksimal tercapai dalam pengaplikasian program BPJS kesehatan ?

Tapi yang pasti, Pemerintah telah memberikan kontribusi yang terbaik untuk membuat masyarakat Indonesia lebih peduli lagi terhadap kesehatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun