Mohon tunggu...
Herdianti Indah Puspita
Herdianti Indah Puspita Mohon Tunggu... Konsultan - Be Intellectual Enlightenment

Pemerhati Tata Guna Lahan dan Perubahan Iklim

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mungkinkah Indonesia Menuju Circularity Bioeconomy?

30 April 2024   01:04 Diperbarui: 5 Mei 2024   07:22 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Schematic representation of a circular bioeconomy resulting from the intersection between circular economy and bioeconomy concepts (Bocken et all)
Schematic representation of a circular bioeconomy resulting from the intersection between circular economy and bioeconomy concepts (Bocken et all)

Dibutuhkan input energi rendah karbon, rantai pasokan berkelanjutan, dan teknologi konversi untuk transformasi berkelanjutan sumber daya hayati terbarukan menjadi produk, bahan, dan bahan bakar berbasis bio bernilai tinggi.

Ekonomi karbon sirkular berbasis bio, khususnya, menekankan penangkapan karbon atmosfer melalui fotosintesis dan digunakan secara maksimal.

Ekonomi sirkular mencoba mengurangi ketergantungan pada ekstraksi sumber daya alam (baru) sambil meningkatkan waktu yang dihabiskan sumber daya di dalam teknosfer melalui siklus penggunaan alternatif.

Pengelolaan bentang lahan yang berkelanjutan akan memiliki korelasi negatif terhadap hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, dan karenanya hal ini harus menjadi fokus utama dari setiap intervensi yang berarti untuk mengatasi krisis multidimensi yang saling terkait. 

Restorasi lahan dan ekosistem akan membantu memperlambat pemanasan global, mengurangi risiko, skala, frekuensi, dan intensitas bencana (misalnya kekeringan, banjir), dan memfasilitasi pemulihan habitat dari krisis keanekaragaman hayati dan konektivitas ekologis untuk menghindari kepunahan dan memulihkan pergerakan spesies dan aliran proses alami yang menopang semua kehidupan di Bumi.

Bioekonomi merupakan perpaduan ilmu biologi dan ekonomi yang diaplikasikan pada bidang perikanan, pertanian, kehutanan.

Analisis bioekonomi memperhatikan pengelolaan sumberdaya lahan, tidak hanya terfokus pada maksimalisasi keuntungan saja namun tetap menjaga kelestarian sumberdaya.

Dari gambar feedback loops between land degradation, climate change and biodiversity loss terlihat bahwa miskinnya hara pada tanah dan buruknya management hidrologi akibat degradasi lahan juga akan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas lahan dalam satuan ekonomi.

Permintaan lahan untuk pertanian dan perkebunan meningkat yang diikuti dengan peningkatan produksi komoditi sawit secara terus-menerus dapat mengakibatkan terjadinya eksploitasi lahan hutan yang melebihi daya dukungnya, akhirnya akan menyebabkan terjadinya deforestation semakin luas.

Garrett Hardin pada tahun 1968 pernah memaparkan sebuah fenomena yang dikenal sebagai tragedy of the commons, situasi di mana sumber daya bersama dipakai dengan serakah tanpa aturan yang menyebabkan kerugian berupa rusak atau habisnya sumber daya atau kepemilikan bersama tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun