Banten - Tim Kuliah Kerja Nyata - Tematik Inovasi (KKN - TI) 2023. Sembilan Mahasiswa IPB University yang melakukan demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan filter air alami di Kampung Selaawi (RW 01) dan Lebak Malanding (RW 06). Penyampaian materi terkait penanganan sampah yang baik dan pola hidup sehat dengan menggunakan air bersih dilakukan sebelum demonstrasi pembuatan POC dan filter air alami.Â
Kegiatan ini juga dilakukan di SDN 1 Sawarna Timur dan MI Mathla'ul Anwar Selaawi Sawarna Timur untuk memberikan pengetahuan dini terkait pentingnya pola hidup sehat, penanganan sampah yang baik, praktik langsung penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar dan menggosok gigi.
Penyuluhan terkait pola hidup sehat, penanganan sampah dan demonstrasi dilaksanakan di rumah masing-masing Ketua RW Desa Sawarna Timur (RW 01 dan RW 06). Penyuluhan di RW 01 dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2023 sedangkan Rw 06 dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023. Â Kegiatan dilaksanakan pada jam 20.00 - 22.00 WIB. Masyarakat yang hadir pada penyuluhan pertama di RW 01 sebanyak 26 orang, sedangkan RW 06 sebanyak 29 orang. Masyarakat sangat antusias menghadiri kegiatan penyuluhan dan demonstrasi. Praktik langsung penerapan 6 langkah cuci tangan yang benar dan menggosok gigi kepada anak SD dan MI dilaksanakan langsung di sekolah masing-masing. Kegiatan edukasi terhadap siswa/i SD dan MI dilaksanakan pada jam 08.00 - 12.00 WIB.
Kegiatan dilaksanakan setelah observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN - TI IPB University selama menetap di lingkungan masyarakat Desa Sawarna Timur. Â Masyarakat cenderung masih membuang sampah sembarangan di sungai dan lahan kosong. Hal tersebut dapat merusak lingkungan masyarakat sekitar tempat mereka hidup. Kurangnya akses pengangkutan sampah dari pemerintah daerah juga membuat masyarakat enggan membuang sampah pada tempatnya, sehingga terjadi penumpukan sampah dibeberapa titik tempat masyarakat tinggal. Sampah yang terkumpul hanya dibakar atau bahkan dibiarkan saja terbawa arus sungai sampai ke laut yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ekosistem laut. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terkait dampak yang dapat ditimbulkan oleh sampah dan cara penanganan sampah yang baik.
Penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci piring dan sebagainya masih menggunakan air gunung yang disimpan pada toren dan langsung dialiri ke setiap rumah menggunakan selang. Selang yang digunakan merupakan selang pribadi yang berada di pinggir jalan, sehingga rentan terjadi kerusakan. Selain itu, selang juga tidak pernah diganti terlihat dari kondisinya. Hal tersebut menyebabkan air yang sampai di rumah masyarakat masih kotor dan terdapat endapan sedimentasi di bawah kolam yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman pola hidup bersih dengan penerapan sanitasi air.
Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi diawali dengan pengisian pre-test terlebih dahulu kepada partisipan yang hadir. Setelah itu, dilakukan penyampaian materi penanganan sampah yang baik dan pola hidup sehat dengan penerapan sanitasi air. Penanganan sampah organik dilakukan dengan menggunakan kembali sampah sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk organik cair dan sampah anorganik dilakukan penanggulanan dengan cara 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Penerapan sanitasi air dilakukan dengan melihat karakteritik fisik terhadap air yang digunakan dalam rumah tangga. Demonstrasi pembuatan POC dan filter air alami dilakukan setelah penyampaian materi selesai dilakukan.
Mayoritas masyarakat Desa Sawarna Timur bekerja sebagai petani dan petani kebun. Penggunaan pupuk kimia masih menjadi pilihan utama para petani karena mudah didapatkan dan lebih praktis, tetapi jangka panjang pengunaan pupuk kimia akan berdampak buruk bagi kesuburan tanah, sehingga diperlukan alternatif pupuk dengan menggunakan pupuk organik cair.Â
Pengunaan filter air alami menggunakan keran air untuk kegiatan sehari-hari dapat menyerap sedimentasi atau kotoran yang terdapat di air, sehingga air akan lebih bersih dan aman untuk digunakan. Setelah melakukan demonstrasi, partisipan mengerjakan post-test. Pre-test dan post-test bertujuan untuk mengukur pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan penyampaian materi dan demonstrasi.
Edukasi terhadap siswa/i SD dilakukan oleh kelas 4, 5, dan 6. Edukasi melalui praktik langsung penerapan 6 cara mencuci tangan yang baik dan cara menggosok gigi yang tepat. Setelah melaksanakan praktik, penyampaian materi disampaikan ke masing-masing kelas terkait pola hidup bersih dan penanganan sampah yang baik. Sedangkan edukasi terhadap siswa/i MI dilakukan pada kelas 1-6. Siswa kelas 1-4 melakukan praktik langsung penerapan 6 cara mencuci tangan yang baik dan cara menggosok gigi yang tepat.
 Siswa kelas 5 dan 6 mendapatkan materi pola hidup bersih dan penanganan sampah yang baik. Materi yang disampaikan dibawakan dengan menarik dan diadakan games agar siswa/i tidak jenuh hanya mendengarkan materi. Selain itu, apresiasi diberikan kepada siswa/i terbaik yang dapat memahami materi dengan baik.
Melalui penyuluhan dan demonstrasi ini diharapkan menambah wawasan masyarakat terkait pentingnya pola hidup sehat dan penanganan sampah yang baik serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H