Dengan penentuan tema, sense of music seseorang akan dilatih untuk bergabung dengan kreativitasnya dan mencipta "sesuatu yang bernuansa".
Misalnya, seseorang memilih tema "musik untuk perjalanan" maka orang itu akan mulai membongkar semua koleksi musiknya dan mengeksplor mana yang sekiranya akan asyik untuk masuk ke dalam daftar putarnya.
Di tahap ini sense of music akan berbicara banyak dan menentukan musik mana saja yang layak untuk didengarkan dalam perjalanan.
Setelah memilih dan memilah, orang itu akan menyusun daftar tersebut. Dengan kreativitasnya daftar putar akan dibuat sebisa mungkin tidak membosankan dari lagu paling awal hingga akhir. Mengkreasi urutan bisa saja lewat tempo lagunya, jenis musiknya, ataupun kisah dibalik lagu bagi sang pembuat.
Tidak sampai disitu kreativitas si pembuat akan terus berlanjut menuju pengkreasian cover album kompilasi yang sudah dibuatnya, apabila membuat mixtape biasanya di tempat CD ataupun kasetnya yang kebanyakan terbuat dari bahan plastik, akan dimasukan kartu berisi deskripsi mengenai mixtape tersebut, mungkin gambar, mungkin tulisan tangan, atau lain sebagainya.
Sekilas pembuatan mixtape ataupun playlist memang seperti membuat album studio, ya memang seperti itu adanya. Perbedannya adalah baik mixtape ataupun playlist biasanya dibuat tanpa tujuan komersial, just for fun.
Seseorang yang membuat mixtape ataupun playlist bukan hanya mencipta sesuatu yang tematis dan bernuansa.
Namun, daftar putar yang dibuat sudah pasti akan terasa personal sekali, bahkan mixtape ataupun playlist bisa dikatakan sebagai bukti identitas diri.
Mixtape dan playlist hadir sebagai sisi lain dalam seni bermusik, memberikan sisi lain yang positif dalam kehadiran musik dalam bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H