Mohon tunggu...
Herdi Hendrawan
Herdi Hendrawan Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Hidayah bisa datang melalui pintu rasa takut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayah Kenapa Aku Gendut?

2 Oktober 2023   07:34 Diperbarui: 5 Oktober 2023   06:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari ini saya agak terusik dengan perubahan perilaku Majdi. Dia seperti kehilangan selera makannya. Kalau ditanya ibunya "kaka mau makan apa?" jawabannya "aku nggak mau makan, aku pengen kurus bu." Putra ke 4 saya yang berusia enam tahun ini berperawakan montok dan sering kali menjadi sasaran cubitan ibu-ibu kalau lagi di sekolah sehingga terkenal dengan panggilan Majdi Gemoy anak ibu bidan. Terus terang saja, semangat makan Majdi selama ini memang sedikit extra dari teman-teman sebayanya.

Mungkin karena Majdi lahir dengan BB kecil (hanya 2,5 kg) yang menjadikan saya dan ibunya sedikit berbeda soal makanannya, dengan maksud agar bisa menaikan berat badannya. Alhasil, sejak lahir Majdi belum pernah mengalami penurunan berat badan hingga saat ini 39+ kg. Awalnya agak khawatir dengan masalah barat badannya, tapi karena tetap aktif dan badannya tidak lembek kemungkinan obesitas semoga tidak terjadi.

Malam tadi Majdi nanya ke saya dan ibunya saat kami santai nonton TV, sambil terlihat menahan sedih dia bilang "ayah kata teman-teman aku badan aku gendut. Aku nggak mau dipanggil gendut...". Melihat sikapnya yang seperti itu, saya spontan menjawab " badan kaka itu tidak gendut, tapi badan teman-teman kaka yang kurus. Yang penting kaka sehat, nyaman bergerak dan tetap berperilaku baik dengan teman-teman." Alhamdulillah, jawaban sederhana saya nampaknya bisa Majdi mengerti dan tidak terlihat bersedih lagi. Pagi ini Majdi kembali semangat ke sekolah dan minta di bawakan bekal yang banyak sama ibunya.

Bicara terkait berat badan anak usia 6-7 tahun belum ada para ahli yang memastikan harus berapa. Yang pasti bisa bervariasi tergantung pada banyak faktor, seperti tinggi badan, jenis kelamin, genetika, termasuk perkembangan individunya. Pastinya, dokter spesialis anak pasti dapat menilai apakah seorang anak berusia 6-7 tahun  seperti Majdi berada dalam rentang yang sehat atau tidak, para spesialis dibidangnya sudah barang tentu memiliki metode dan alat guna menilai perkembangan fisik anak serta memastikan apakah mereka tumbuh dengan baik.

Sebagai orangtua, semuanya berharap dan berbuat yang terbaik buat anak-anaknya. Kita percaya bahwa, setiap anak berkembang dengan cara yang berbeda dan konsentrasi utama tetap pada kesehatan secara menyeluruh, termasuk pola makan yang seimbang, kegiatan fisik yang cukup, dan memperhatikan perkembangan emosional dan mentalnya.

Anak adalah warisan setiap orangtua. Tekanan dan ekspektasi yang berlebihan terhadap mereka bisa berakibat negatif dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, penting bagi setiap orangtua untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan anak-anak, senantiasa mendukung mereka dalam mencapai potensinya, serta menghormati keunikan, kelucuan serta aspirasi pribadi mereka.

Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun