Cobalah untuk memahami kepentingan dan kebutuhan individu murid dengan memberikan dukungan yang lebih baik. Hal ini meliputi pengenalan gaya belajar, minat, dan tantangan yang dihadapi oleh setiap murid.
Guru dapat menunjukkan empati terhadap perasaan dan pengalaman murid. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan dukungan saat murid menghadapi kesulitan atau merayakan keberhasilan mereka.
Guru memberikan teladan perilaku positif dengan menunjukkan bagaimana berinteraksi dengan baik, berkomunikasi dengan sopan, dan mengatasi konflik dengan bijaksana.
Guru harus memiliki kesabaran dan ketekunan dalam membangun ikatan emosional yang kokoh. Ini mungkin memerlukan waktu, terutama dengan murid yang lebih tertutup secara emosional atau yang mengalami masalah pribadi.
Ikatan emosional antara guru dan murid adalah fondasi penting dalam pendidikan yang bermakna. Ketika guru dan murid merasa terhubung secara emosional, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan mendalam.
Guru yang mampu membangun ikatan emosional yang kuat dengan murid tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, memupuk motivasi, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Inilah yang membuat pendidikan menjadi lebih dari sekadar pengajaran, tetapi juga pembentukan pribadi yang berkelanjutan.Â
Pendidikan yang berkelanjutan adalah pendekatan pembelajaran yang mengedepankan proses pendidikan sepanjang hayat dan mengakui bahwa pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas formal.Â
Pendidikan yang berkelanjutan juga merupakan konsep yang relevan dan penting dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat modern.Â
Ini mengingatkan kita bahwa pembelajaran tidak pernah berakhir dan memberikan landasan untuk pengembangan pribadi dan kemajuan masyarakat yang berkelanjutan.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H