Mohon tunggu...
Sitti Fathimah Herdarina Darsim
Sitti Fathimah Herdarina Darsim Mohon Tunggu... -

a volunteer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Sebagai Makhluk Sosial yang Modern

13 September 2014   01:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:51 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yaitu akal. Akal membuat manusia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh makhluk lain, yaitu berpikir. Berpikir dapat memunculkan berbagai hal, salah satunya itu memunculkan imajinasi-imajinasi atau perspektif-perspektif. Imajinasi atau perspektif sosiologis menurut Wright Mills memungkinkan kita menangkap hubungan sejarah dan biografi. Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial. Sosiologi juga merupakan hubungan dan pengaruh gejala sosial dan gejala-gejala non sosial. Sedangkan, sosiologis adalah bentuk dari sosiologi itu.

Gejala sosial adalah kondisi yang mempengaruhi kita melakukan suatu kegiatan sosial. Gejala-gejala ini kemudian menciptakan bermacam-macam fenomena sosial seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.

Manusia adalah makhluk tiga dimensi, yaitu: makhluk individual, sosial, dan spiritual. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan manusia lain untuk berinteraksi atau melakukan sesuatu. Oleh sebab itu, kita mengenal sesuatu yang disebut kehidupan bermasyarakat. Di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat itu, bermacam-macam fenomena sosial kemudian muncul, misalnya: antrian panjang untuk mengikuti sebuah audisi atau kontes, tawuran atau perkelahian antara dua kelompok sosial yang berselisih paham, anak-anak yang telah merokok sejak usia dini, para waria yang bekerja di lapangan semakin bertambah, para pendukung fanatik sebuah tim sepakbola yang membuat barisan-barisan penonton membentuk sebuah logo tim sepakbola tersebut, dan lain-lain.

Ada sekian banyak fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, dalam kesempatan ini saya ingin membahas beberapa fenomena sosial yang mungkin jarang diperhatikan oleh masyarakat kita. Mengapa? Karena salah satu fenomena sosial ini telah menjadi kebiasaan.

Zaman telah berubah dan mengubah banyak hal. Hal yang paling terlihat dari perubahan zaman tersebut adalah teknologi. Teknologi telah jauh berkembang pesat. Akan tetapi, sadarkah kita bahwa dengan kemajuan teknologi tersebut membuat sisi sosial kita juga malah mengalami sebuah kemunduran? Mengapa saya berkata demikian? Hal yang paling menarik namun sangat menyedihkan untuk dibahas.

Berkembangnya teknologi di zaman modern ini memberikan manfaat yang luar biasa. Namun, dampak negatif yang ditimbulkannya juga tidak sedikit. Teknologi akan sangat bermanfaat apabila digunakan sesuai dengan fungsinya, oleh pengguna yang tepat, dan pada waktu yang tepat. Misalnya, pada kebanyakan orang dewasa yang bekerja sebagai pegawai kantoran menggunakan teknologi komputer untuk mengakses atau memperoleh data-data untuk perkantoran pada saat di kantor.

Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Contoh di atas adalah salah satu kelebihan atau manfaat dari kemajuan teknologi, yaitu membantu dan mempermudah pengaksesan data atau informasi dari berbagai sumber. Sedangkan kekurangannya? Mari saya beri contoh kecil.

Siapa yang tidak mengenal handphone atau telepon genggam di zaman modern seperti sekarang ini? Sepertinya hanya ada sebagian kecil dari masyarakat kita yang akan bingung dan menjawab “saya” dan sebagian besarnya tidak menjawab pertanyaan ini karena mereka telah mengenal dan memiliki telepon genggam masing-masing. Mulai dari remaja, dewasa, orang-orang tua, bahkan sampai anak-anak yang masih belum menginjak dunia pendidikan juga telah mengenal dan memiliki telepon genggam.

Anak dari kerabat saya, seorang anak laki-laki kecil berumur tiga tahun yang masih belum menginjak dunia pendidikan sudah bisa memainkan berbagai macam aplikasi dan permainan yang ada di handphone orangtuanya. Bahkan cara menggunakan atau memainkan beberapa dari aplikasi dan permainan itu lebih dia ketahui daripada orangtuanya yang memiliki handphone tersebut. Padahal, anak-anak berumur tiga tahun seperti dia seharusnya masih memainkan mobil-mobilan atau bola-bola dan lain-lain bersama teman sebayanya. Namun, anak tersebut lebih sering bermain dengan aplikasi-aplikasi dan permainan-permainan yang ada di handphone orangtuanya. Anak tersebut lebih sering menyendiri di kamar dan kurang berinteraksi dengan orangtua atau keluarganya, bahkan dia tidak berinteraksi dengan teman sebayanya.

Saya ingin memberi contoh lain yang sedikit berbeda dengan fenomena sosial di atas. Dalam sebuah acara keluarga seperti arisan keluarga di mana biasanya dan seharusnya arisan keluarga adalah tempat sebuah keluarga bertemu dan berinteraksi dengan anggota keluarga besar lainnya. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit anggota-anggota arisan keluarga itu yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing memegang handphone.

Beberapa contoh di atas adalah beberapa dari sekian banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Karena dampak negatif tersebut, nilai-nilai sosial dari setiap individu menjadi berkurang. Memang penting bagi kita untuk mengikuti perkembangan teknologi, namun tidak kalah penting bagi kita untuk mengingat dan tetap menjaga nilai-nilai sosial sebagai makhluk sosial yang diciptakan oleh Tuhan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun