Keadaan Perekonomian Kota Surabaya
Surabaya merupakan salah satu kota dengan pusat perekonomian yang berpusat di daerah Kota Surabaya. Mulai dari pabrik serta kantor ada di Surabaya. Banyak warga dari daerah lain yang berpindah untuk mencari pekerjaan di Kota Surabaya karena dinilai memiliki peluang kerja dan gaji yang relatif tinggi dari kota di sekitar Jawa Timur. Yang bersumber dari data resmi www.surabaya.co.id. Ada sebanyak 31 Kecamatan dan jumlah Kelurahan sebanyak 163 Kelurahan dan terbagi jadi 1.363 RW dan 8.909 RT.
Dilansir dari website resmi Surabaya.bps.go.id yang dirilis 30 maret 2023 Badan Pusat Statisik Surabaya. (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto yaitu patokan perekonomian Kota Surabaya yaitu atas dasar harga Rp. 655,62 triliun, lalu harga konstan di angka Rp. 434,27 triliun. Peningkatan ekonomi Kota Surabaya tahun 2022 sebanyak 6,51%. Pertumbuhan tertinggi ada di usaha transportasi serta pergudangan lalu ada pula konsumsi rumah tangga sebesar 4,90%
Profil Singkat Walikota Surabaya
Walikota sendiri sebenarnya adalah sesorang yang akan mengembangkan sebuah kota agar menciptakan kenyamanan dan kesejahteraan penduduk agar menjadi kota atau daerah yang layak huni dan maju dari segala aspek. Pereknomian adalah salah satu aspek yang direncanakan walikota lewat program-program dalam rangka memajukan kesejahteraan kota. Selain itu, ada aspek lingkungan, transportasi, pariwisata dan lain sebagainya yang membantu menunjang majunya perekonomian kota yang diperintahnya. Melanjutkan serta mengembangkan pemerintahan dari sebelumnya adalah kewajiban seorang walikota dan merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi.
Eri Cahyadi, ST., MT. memulai pemerintahannya sejak 2021 pada 26 Februari. Terhitung sudah 2 tahun beliau memerintah Kota Surabaya. Posisi sebelum menjabat sebagai walikota yaitu sebagai Kepala Badan Perencana Pembangunan Kota Surabaya dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. Beliau lahir di Surabaya dan menempuh pendidikan dari sekolah dasar hingga sarjana di Kota Surabaya.
Program Peningkatan Pereknomian
Dilansir dari www.surabaya.go.id Eri Cahyadi mendapat penghargaan atas jasanya membangkitkan perekonomian Kota Surabaya di era Covid-19 dengan menerapkan sistem ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah menyediakan barang dan jasa lewat UMKM warga Kota Surabaya dengan menaikkan kualitas dan juga Toko Kelontong di Kota Surabaya. Contohnya kebutuhan seragam yang dipakai seperti seragam batik dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas akan diproduksi oleh UMKM Surabaya. Dengan hal itu warga Surabaya memproduksi serta memakai hasil dari karya warga Surabaya sendiri yang membantu pelaku usaha UMKM dan menjadikan warga Surabaya memiliki kebanggaan tersendiri jika memakai produk dalam negeri yang khusunya diproduksi di kota asal mereka. Dari hal-hal kecil itu mampu meningkatkan angka kenaikan perekonomia kota. Serta mengembangkan potensi warga Surabaya agar mampu bersaing di era global yang juga akan berkembang dan berubah-ubah sesuai dengan keadaan sosial.Â
Masyarakat warga Surabaya memiliki peran besar pula dalam mengembangkan perekonomian Kota Surabaya dengan hal tersebut dapat membantu mencapai kesejahteraan warga Kota Surabaya yang diinginkan semua warga Surabaya dan pemerintahan yang merancang strategi program tersebut. Dengan kerja sama antara pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintahan dipresdiksi mampu meningkatkan pereknomian secara pesat dan mudah mensejahterakan warganya. Dengan kebijakan tersebut usaha toko yang dimiliki warga Surabaya tetap memiliki pelanggan dan kemasukan yang stabil. Namun, di era Covid-19 seperti yang kita tahu kita harus membatasi kerumunan hingga keluar rumah. Itu menjadi pokok permasalahan selanjutnya yang dihadapi. Eri Cahyadi bersama rekan pemerintahan menciptakan solusi dari permasalahan tersbut. Melalui teknologi pemasaran digital menciptakan e-peken.Â
Peken sendiri didapat dari Bahasa Jawa yang berarti pasar. Jadi, e-peken merupakan sarana belanja online yang di dalamanya terdapat pedagang UMKM yang menjadi anggota program. Program itu menjadi sarana pembelanjaan dengan mengurangi kerumunan dan menghidupkan pasar tradisional yang merupakan bagian dari mata pencarihan warga kota Surabaya. Tidak hanya pedagang yang terbantu oleh program tersebut melainkan juga para pengusaha makanan sangat terbantu dengan kemudahan mendapat bahan baku. Usaha itu mampu meingkatkan keterpurukan perekonomian yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.Â
Dari infomasi yang dibagikan oleh website resmi Surabaya tercatat dari berita resmi statistik No.4/3/3578/Th.V, 30 Maret 2023 peningkatan perekonomian yang awalnya dari minus 4,85% meningkat pesat menjadi 4,29 %. Peningkatan ini meningkat pesat melampaui kinerja ekonomi nasional sebesar 3,69% dan Jawa Timur mencapai 3,57%. Eri Cahyadi menargetkan peningkatan eknomi mencapai angka 7% dan berharap optimis dapat merealisasikan tujuan tersebut. Kini dari data sudah hampir 7 persen yakni 6,51% di tahun 2022. Konstribusi PDRB menurut lapangan usaha perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor memberikan sumbangan yang besar bagi pereknonomian di Kota Surabaya. Sedangkan di tahun 2022 pertumbuhan di sector ini sebesar 6,95 %
Strategi UMKM
Tujuan peningkatan tersebut harus diimbangi oleh strategi lainnya yang juga harus membawa warga Surabaya menjadi entrepreneur yang melibatkan warga masyarakat menjadi pahlawan bagi kesejahteraan perekonomian kota. Mengaktifkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya menghasilkan aksesoris dan makanan melainkan juga karya-karya lainnya. Melalui sarana digital agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi yang ada dan ikut serta membantu peningkatan perekonomian.Â
Pelatihan juga diberikan agar masyarakat menggunakan atau melaksanakan program dengan maksimal dan mencegah adanya ketidak pahaman ataupun kesalah pahaman antara produsen, distributor dan konsumen.Â
Pelatihan diselenggarakan oleh pemerintah guna menunjang pengetahuan produsen akan kualitas dan pengolahan yang tidak merusak lingkungan serta mengajarkan agar tidak banyak membuang sisa olahan atau limbah. Serta pelatihan untuk pengolahan limbah hasil produksi agar tidak mencemari lingkungan.Â
Distribusi yang menjangkau keseluruh kota dan menjangkau kota-kota disekitar maupun daerah lain dengan efisien, hemat waktu dan biaya distribusi. Konsumen juga diberi pelatihan agar bisa membedakan kualitas produk dan mengedukasi konsumen agar lebih memilih produk local dibandingkan produk luar untuk memberi dukungan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan ikut serta memajukan perekonomian Kota Surabaya.Â
Data diatas bersumber dari website resmi dari pemerintahan Kota SurabayaÂ
Badan Pusat Statistik Badan Resmi Stastik BRS No.4/3/3578/Th. V, 30 Maret 2023
https://youtu.be/vWnFGoMj0vU?si=92ASAZGmj6uMJbP5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H