Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan, tidak hanya di lingkungan PAUD, tetapi juga di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk memperluas dampak positif dari pendidikan moderasi beragama.
Kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan harus terus diperjuangkan, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Dengan semangat yang sama, mahasiswa IAKN Tarutung berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi PAK IAKN Tarutung di PAUD Anak Ceria, Sipoholon, bukan hanya sebuah kegiatan akademik, tetapi juga langkah nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang memahami pentingnya moderasi beragama. Dengan didampingi oleh Dr. Sandy Ariawan, mereka telah menunjukkan bagaimana teknologi dan pendidikan dapat bersinergi untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak usia dini.
Melalui pembelajaran berbasis metaverse, anak-anak diajak untuk mengenal dan menghargai perbedaan, membangun toleransi, dan mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari masyarakat plural yang harmonis. Semoga inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk terus berinovasi dalam menyampaikan pesan-pesan penting bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H