Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, tantangan yang dihadapi oleh manajer menjadi semakin kompleks. Teknologi telah mengubah cara kerja organisasi dan, dalam prosesnya, juga mengubah peran seorang manajer. Untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai hal ini, kami berkesempatan mengikuti talkshow dalam masa ta’aruf program studi Manajemen 2024 dengan pembicara Enggal Sri Wahyuni,S.E yang merupakan Owner Dan Founder Goldy Outfit dan alumni program studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
dalam talkshow ini bertema Majerialship di Era Digital yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
teknologi digital telah menjadi tulang punggung dari sebagian besar proses bisnis. Dulu, teknologi mungkin hanya digunakan sebagai alat pendukung, tetapi sekarang, teknologi menjadi pusat dari setiap keputusan dan strategi manajerial. Manajer di era sekarang tidak hanya harus memiliki keterampilan manajemen tradisional, tetapi juga kemampuan untuk memanfaatkan teknologi seperti Media Sosial,Trend yang lagi viral . Hal ini sangat penting agar mereka dapat menjalankan operasional yang lebih menarik  dan responsif terhadap para costumers
Tantangan terbesarnya adalah kecepatan perubahan. Teknologi berkembang sangat cepat, dan banyak manajer kesulitan untuk mengikuti tren ini. Selain itu, ada juga masalah resistensi terhadap perubahan. Tidak semua manajer nyaman dengan teknologi baru, terutama mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia kerja. Mereka harus belajar terus-menerus, yang mungkin tidak selalu mudah. Faktor lain adalah integrasi teknologi ke dalam budaya kerja, karena teknologi bukan hanya soal alat, tetapi juga perubahan mindset.
manajer harus memiliki mindset growth atau terus belajar. Di era digital, pembelajaran seumur hidup adalah keharusan. Mereka harus proaktif dalam mempelajari teknologi baru dan memahami bagaimana teknologi tersebut dapat membantu dalam manajemen. Kedua, manajer harus dapat mendorong kolaborasi lintas generasi. Generasi muda biasanya lebih paham teknologi, jadi penting bagi manajer untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan pelatihan yang memadai agar para manajer dapat beradaptasi dengan perubahan.
Saran Kak Enggal sebagai pembicara, jangan takut dengan teknologi. Jangan anggap teknologi sebagai ancaman, melainkan sebagai alat yang dapat mempermudah pekerjaan kita. Kemudian, bangun tim yang adaptif dan fleksibel. Perubahan adalah hal yang pasti, jadi tim yang mampu beradaptasi dengan cepat akan menjadi kunci kesuksesan. Terakhir, teruslah belajar dan terbuka terhadap perubahan. Teknologi adalah bagian dari perjalanan kita ke depan, dan kita harus siap menghadapinya.
Kesimpulannya ini telah memberikan kita gambaran bagaimana manajer di era digital harus bersikap adaptif dan terus belajar. Teknologi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan untuk terus relevan di dunia yang terus berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H