Berdasarkan pemahaman Anda tentang isi artikel, berikan jawaban/analisis Anda untuk beberapa pertanyaan berikut :
1.Menurut ANDA, apa yang menjadi MASALAH UTAMA yang Anda temukan dalam artikel tersebut. Berikan alasan dengan lengkap.
2.Berikan contoh KONKRIT Pemimpin Perubahan (leading change) dan berikan analisis Anda.
3.Pemimpin dengan Status-quo: berikan penjelasan mengapa seseorang pemimpin memilih status-quo, sertai contoh konkrit dalam analisis Anda.
4.Menurut Anda, apakah semua karyawan (dalam sebuah perusahaan) bisa ditolong menjadi kreatif (creative people)? Bila ya atau tidak, berikan analisis Anda diserta contoh.
JAWABANNYAÂ
1. Â Masalah Utama dalam Artikel
Masalah utama yang ditemukan dalam artikel tersebut adalah ketidakpastian yang membingungkan sebagai akibat dari perubahan yang semakin kencang dan turbulent. Pemimpin harus mengelola perubahan secara konsisten dan berkesinambungan untuk menghindari kehancuran organisasi. Alasan lengkapnya adalah bahwa ketidakpastian ini membuat sulit bagi pemimpin untuk membuat keputusan yang tepat dan mengarahkan organisasi ke arah yang benar, sehingga perubahan yang diperlukan tidak dapat dilakukan dengan efektif.
Â
2. Contoh Pemimpin Perubahan
Contoh konkrit pemimpin perubahan dapat dilihat dalam perusahaan seperti Tesla di bawah kepemimpinan Elon Musk. Musk menunjukkan keberanian dalam mengambil risiko besar dengan mengembangkan teknologi mobil listrik dan sistem transportasi yang inovatif. Ia juga percaya pada kapasitas karyawan untuk memikul tanggung jawab dan mengasimilasi nilai-nilai yang mendorong kemampuan beradaptasi. Dengan visi yang jelas untuk masa depan, Musk mampu mengelola kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas dalam mengarahkan perubahan di Tesla.Â
3. Pemimpin dengan Status-Quo
Seseorang pemimpin memilih status quo karena beberapa alasan:
- Kenyamanan: Mereka mungkin merasa lebih nyaman dengan cara lama yang sudah teruji dan tidak ingin menghadapi risiko perubahan.
- Kurangnya Keberanian: Mereka mungkin tidak memiliki keberanian untuk mengambil risiko besar dan menghadapi tantangan yang muncul dari perubahan.
- Kurangnya Visi: Mereka mungkin tidak memiliki visi yang jelas untuk masa depan, sehingga tidak tahu arah yang benar untuk mengarahkan perubahan.
Contoh konkrit adalah seorang pemimpin di sebuah perusahaan yang sudah sukses dengan model bisnis tradisional. Mereka mungkin tidak ingin mengubah strategi bisnis mereka karena khawatir akan kehilangan pelanggan atau mengalami kerugian ekonomis.Â
4. Kreativitas Karyawan
Menurut artikel, tidak semua karyawan dapat ditolong menjadi kreatif (creative people). Namun, dengan pemimpin yang baik, karyawan dapat dipicu untuk menjadi kreatif. Pemimpin yang memiliki keberanian dan percaya pada kapasitas karyawan dapat mengasimilasi dan mengartikulasikan nilai-nilai yang mendorong kemampuan beradaptasi. Contoh adalah perusahaan seperti Google yang memiliki budaya kerja yang sangat kreatif dan inovatif. Pemimpin di Google mendorong karyawan untuk berpikir luar biasa dan menciptakan produk yang inovatif, seperti Google Maps dan Google Assistant. Dengan demikian, karyawan di Google dipicu untuk menjadi kreatif dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H