Mohon tunggu...
Herbert Manurung
Herbert Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa, Pengajar, Penulis, Peneliti -

Menulis itu seni, ide dan gagasan yang anda tulis bisa mengubah dunia. Tulisan juga bisa mengubah hidup kita, menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Wisata Bahari ke Danau Toba

21 Januari 2016   23:47 Diperbarui: 22 Januari 2016   23:56 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengunjungi Danau Toba sebagai destinasi wisata merupakan pengalaman yang sangat berkesan. Banyak wisatawan menghabiskan masa liburan di danau yang terletak di pulau Sumatera ini, tepatnya propinsi Sumatera Utara. Terakhir saya dan istri menjelajah Parapat dan pulau Samosir untuk menghabiskan liburan bulan madu. Selain lebih murah, pesona Danau Toba juga tidak kalah indahnya dibandingkan dengan destinasi wisata lainnya di Indonesia. Berwisata ke danau ini juga terasa seperti pulang kampung jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota.

Setelah mendengar Danau Toba, apa yang terlintas dalam benak anda. Bagi sebagian orang pasti membayangkan pemandangan danau yang eksotis, udara yang dingin dan sejuk. Tetapi tahukah anda Danau Toba juga memiliki keragaman kreatifitas masyarakat lokal yang menjadi daya tarik wisatawan. Setidaknya itulah yang saya alami ketika berwisata bahari ke danau ini.

Sakin luasnya danau ini, pemandangan danau terbesar di Asia Tenggara ini tidak hanya dapat dilihat dari satu lokasi saja tetapi bisa juga dilihat dari tujuh kabupaten Propinsi Sumatera Utara. Penduduk lokal yang berada di kabupaten Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara (Taput), Humbang Hasundutan, Dairi dan Karo dapat menikmati indahnya pemandangan Danau Toba.
Sumber: http://www.indonesia-tourism.com/

Siapa yang tidak kenal dengan Danau Toba, meskipun masih kalah dengan Bali, Danau Toba masih menjadi pilihan destinasi wisatawan mancanegara. Pesona dan eksotisme Danau Toba telah menarik perhatian wisatawan dari negara-negara Eropa untuk datang menikmati keindahan dan panorama alam, ditambah dengan keunikan budaya lokal seperti ritual, tradisi, gaya hidup dan kuliner menambah daya tarik Danau Toba sebagai objek wisata bahari.

Danau Toba merupakan danau vulkanik yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Danau ini membentang luas mengikuti deretan pegunungan Bukit Barisan yang jaraknya hanya berkisar 176 km dari selatan kota Medan.

Akses ke Danau Toba

Banyak akses masuk menuju Danau Toba. Setelah keluar dari bandara Internasional Kualanamu, di sana tersedia banyak bus travel. Anda dapat memesan tiket ke Danau Toba kepada agen travel yang tersedia di bandara. Biasanya ketika masa liburan tiba, tarif hotel dan penginapan

akan naik dibandingkan hari biasa dan untuk mengakali ini, wisatawan dapat melakukan reservasi akomodasi hotel
jauh-jauh hari sebelumnya. Pihak hotel juga melayani reservasi akomodasi melalui internet berdeda jika anda mau menginap di penginapan
, anda bisa memesannya setelah sampai di tujuan. Tarifnya pasti jauh lebih murah.

 

Sumber: http://infomedan.net/mantap-knia-masuk-10-bandara-terbaik-asia.html

Jika wisatawan hendak menggunakan angkutan umum, anda bisa naik bus PO Sejahtera atau minibus S. Pribumi dari terminal Amplas atau anda bisa naik dari simpang Kayu Besar setelah keluar dari bandara Kualanamu yang berjarak sekitar 16 km. Perjalanan menuju Danau Toba biasanya menghabiskan waktu sekitar 4–5 jam. Dan sebagai kabar baik, Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba akan membangun jalan tol Medan-Danau Toba yang panjangnya 116 km. Rencananya, jalan tol ini akan dijadikan sebagai jalur tercepat menuju Danau Toba. Semoga jalan tol ini segera dibangun.

Sumber: http://www.bismania.com/

Alternatif lainnya, wisatawan yang datang dari medan hendak melalui daerah Tele bisa naik minibus Sampri atau jika anda hendak menggunakan jasa tour dapat dilihat disini http://www.enjoyholidaymedan.com/, perjalanan ini dapat ditempuh melewati Berastagi – Sidikalang – Tele – Pangururan. Perjalanan melalui Tele dengan naik bus menghabiskan waktu yang lebih lama sekitar 6-8 jam.

Perjalanan ke Danau Toba

Pada Tahun 2012, kami dari rombongan perusahaan melakukan perjalanan wisata ke Danau Toba melewati Tele. Kami menyewa minibus dan berangkat pada dini hari sehingga direncanakan akan tiba pagi hari di Tele. Pengalaman melewati jalur Tele menyusuri pulau Samosir menuju Danau Toba membuat saya rindu kembali menikmati pesona Danau Toba yang eksotis. Hawa dingin yang menusuk terasa sekali di pagi hari, mulut pun mulai ‘berasap’. Setelah sampai di Tele berhenti sebentar, Kemudian perjalanan dilanjutkan menyusuri lekukan bukit terjal yang di bawahnya nampak ‘Danau Toba Nauli’ artinya Danau Toba yang cantik.

Pemandangan Danau Toba dari Tele

Setelah melewati lekukan bukit-bukit Tele, kami menikmati sensasi pemandian air hangat (Hot Spring) yang terletak di Pangururan. Sejenak kami sempatkan ke lokasi ini untuk menghangatkan tubuh karena di Tele tadi sangat dingin. Setelah puas mencuburkan badan ke dalam kolam air hangat, kami pun menikmati hidangan sarapan di salah satu rumah makan di sekitar pemandian itu.   Tujuan perjalanan kami adalah ke pantai Pasir Parbaba, masih di dalam kawasan  Danau Toba di pulau Samosir. Di tempat ini terdapat hamparan pasir putih, posisi pantai yang dekat dengan lekukan bukit berada tepat dihadapan pantai membuat suasana pantai menjadi eksotis.

Selain menikmati udara pegunungan yang sejuk, wisatawan yang hendak menikmati eksotisme pantai ini, dapat menggunakan fasilitas wahana air yang disediakan oleh pihak pengelola. Wisatawan dapat berenang di pantai, menyewa ski air, motor boat, dan kano yang akan dibimbing oleh guide. Setelah anda puas berenang tentu rasa capek dan lelah melanda kita, anda dapat memesan menu makan siang di tempat ini. Makan siang anda pasti berkesan meskipun harus duduk beralaskan tikar di tepi pantai, saya jamin pasti asik. Bagi anda yang suka berbelanja souvenir, di tempat ini juga tersedia barang-barang kerajinan tangann seperti kaos, topi, syal, dan ukiran-ukiran kayu lainnya.


Pantai Pasir Putih Parbaba Samosir

Setelah puas menikmati pemandangan alam dan permainan wahana pantai di Pantai Pasir Putih Parbaba, selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke Tomok, pusatnya pasar souvenir kerajinan tangan orang Batak di kawasan Danau Toba.

Mengunjungi Danau Toba terasa tidak sah kalau tidak mengunjungi Patung Sigale-gale yang lokasinya berdekatan dengan pasar Tomok. Rombongan pun bergerak menuju lokasi Patung Sigale-gale. Setelah dibagikan ulos, kami pun  ‘menortor’ bersama dengan patung Sigale-gale.

Menjelang sore, rombongan menyeberang ke Parapat melalui pelabuhan Tomok dan kembali ke medan sore itu juga. Perjalanan ini berbeda ketika saya dan istri harus memulai liburan dari kota Parapat. Menikmati pemandangan Danau Toba dimulai dari kota Parapat. Kota ini tidak terlalu besar, di pusat kota ini juga terdapat banyak pasar yang menjual souvenir yang akan memanjakan wisatawan. Begitu juga dengan dunia kuliner sangat banyak ditemukan di kota ini. Pada malam hari kami mencoba kuliner di tempat ini dengan memesan ikan goreng dari Danau, ada sup, sambal dan sayur ubi tumbuk. Menu yang sederhana tetapi sudah cukup bagi kami menikmati romantisme di pinggir Danau Toba yang eksotis.

Selain kuliner di tempat ini ada juga mangga toba, kacang shihobuk, kacang khas suku Batak dan durian yang merupakan makanan ciri khas yang sering dibeli oleh wisatawan, banyak ditemukan di tepi jalan kota Parapat.

Danau Toba dari Inna Hotel Parapat      

                  Danau Toba dari tengah danau

Romantisme malam hari di Parapat dengan latar belakangnya Danau Toba juga tidak kalah dibandingkan dengan tempat lain, kelap-kelip lampu tampak di bukit-bukit yang nan jauh sungguh menjadi pemandangan indah di malam hari. Eksotisme malam hari juga sering dihiasi dengan alunan musik khas batak. Menghabiskan satu malam di kota Parapat dengan view Danau Toba memang tidaklah cukup, namun perjalanan harus dilanjutkan ke pulau Samosir tepatnya di Tuk Tuk untuk menikmati keindahan danau dari lokasi yang berbeda.

Dari sekian banyak penginapan

yang tersedia, berdasarkan rekomendasi teman, kami memilih hotel Carolina. Selain murah, view danaunya juga sungguh indah.

Hotel Carolina Tuk Tuk

Pemandangan Danau Toba dari Hotel Carolina

Wisata Bahari Danau Toba

Selain pemandangan bukit-bukit yang eksotis, anda juga akan dimanjakan dengan touring Danau Toba. Jika anda hendak mengelilingi danau terbesar di Asia Tenggara ini, anda dapat memesan kapal feri atau perahu layar. Kapal ini biasanya dipakai sebagai sarana transportasi dari kota Parapat menuju pulau Samosir melalui Tomok, Tuk Tuk dan beberapa tujuan daerah lainnya.

Dengan panjang danau mencapai 100 km dan lebar 30 km membutuhkan satu hari penuh untuk mengelilingi Danau Toba. Wisatawan tidak perlu takut dengan teriknya matahari karena kondisi udara di Danau Toba masih sejuk dan dingin.

Jika wisatawan hendak menyeberang ke Tomok atau ke lokasi wisata lainnya di pesisir pulau Samosir, ada tersedia dua pelabuhan kapal feri di pinggir kota Parapat. Kedua pelabuhan itu adalah Ajibata dan Tigaraja. Wisatawan dan penduduk lokal lebih sering naik kapal dari pelabuhan Ajibata meskipun tiketnya sedikit mahal dibandingkan dari pelabuhan Tigaraja. Kapal feri biasanya beroperasi mulai pukul 07.00 s/d pukul 17.00. Menyeberangi danau ini hanya perlu waktu 30-45 menit. Wisatawan dapat memilih lokasi wisata dan resort yang sesuai dengan kapal feri. Kapal feri tersebut akan mengantarkan anda ke tempat yang dituju dengan ongkos yang cukup murah. Ongkos per orang hanya Rp 7.500, dan jika kita membawa sepeda motor cukup Rp 15.000 saja atau jika membawa mobil ongkosnya tidak lebih dari Rp 100.000.

Bagi wisatawan lokal menggunakan sepeda motor pribadi memberikan kenikmatan tersendiri, berbeda dengan wisatawan asing yang biasanya menggunakan jasa sewa sepeda, sepeda motor dan mobil. Pihak Cottage, Hotel atau penginapan biasanya menyediakan jasa transportasi atau dengan menyewa langsung ke warga yang menyewakan alat transportasi tersebut. Ketika itu kami menyewa sepeda motor untuk lebih leluasa menjelajah pulau Samosir dengan biaya Rp 80.000 mulai pagi sampai sore. Dengan bersepeda motor, kami bisa tetap merasakan udara danau yang dingin dan sejuk.

Seni Budaya dan Kerajinan Batak Toba

Mayoritas penduduk yang tinggal di kawasan Danau Toba adalah suku Batak Toba. Penduduk lokal ini juga dikenal dari kearifannya. Hal ini terlihat dari berbagai produk seni budaya dan kerajinan tangan yang dijual di pesisir pantai dan pasar tradisional. Seni budaya dan kerajinan lokal merupakan sebagian mata pencaharian penduduk di kawasan Danau Toba.

Tarian Tortor adalah salah satu tarian yang sangat populer bagi suku Batak Toba. Tarian ini diyakini sebagai bentuk syukur kepada ‘Mulajadi Nabolon’, dewa pencipta alam semesta dan juga sebagai konsep kekeluargaan bagi suku Batak Toba. Tarian Tortor biasanya dilakukan dalam upacara ritual, ataupun dalam acara adat, seperti acara pernikahan dan kematian. Jika ingin melihat ritual ini wisatawan dapat mengunjungi daerah Simanindo.

Tomok gudangnya souvenir     

Seperti yang saya jelaskan tadi di atas bahwa Tomok merupakan pusat penjualan hasil kerajinan tangan. Berbagai jenis hasil kerajinan tangan orang Batak ada disini. Wisatawan yang hendak membeli souvenir wajib mengunjungi tempat ini.

 

Pusat Souvenir Tomok

Patung Sigale-gale

Tidak jauh dari lokasi jualan souvenir, di tempat inilah terdapat patung yang dapat menari-nari yaitu Patung Sigale-gale. Pengunjung akan ditawari dengan tarian Patung Sigale-gale. Pengunjung akan diberikan ulos, selendang suku Batak yang sangat simbolis.

Patung ini mampu menari layaknya seperti manusia, yang diiringi dengan musik khas Batak Toba yaitu, gondang Mula-mula, gondang Somba dan gondang Mangaliat. Konon ceritanya, Patung Sigale-gale ini adalah jelmaan anak raja yang meninggal di medan perang. Waktu itu raja sangat merindukan anaknya hingga raja itu jatuh sakit. Akhirnya seorang Tabit membuat patung yang menyerupai anak raja dan memanggil roh anak tersebut dan memasukkannya ke dalam patung itu.

Patung Sigale-gale dengan ulos batak

Dalam mengiringi tarian Tortor, alat musik tradisional yang sering digunakan adalah gondang dan hasapi. Bunyi alat musik ini sangat khas dengan dentungan-dentungan kerasnya namun menghasilkan irama yang harmonis. Diyakini bahwa kedua alat musik ini merupakan milik Mulajadi Nabolon sehingga dalam acara ritual harus memainkan kedua alat tersebut.

Ulos Batak

Dalam seni kerajinan, ada ulos yang merupakan kain khas batak toba dengan corak dan motif yang magis. Tidak hanya di kawasan Danau Toba saja tetapi semua orang batak pasti memiliki Ulos. Ulos ini dianggap sebagai simbol tradisi adat batak. Tidak mengherankan jika wisatawan ditawari dengan ulos jika mengikuti acara ritual atau adat batak.

Masih banyak sekali hasil kerajinan tangan yang dijual oleh penduduk lokal. Selain syal, salah satu ukiran kayu yang menarik perhatian saya adalah ukiran kayu dengan motif rumah khas suku batak toba. Ukiran-ukiran menarik lainnya juga dapat ditemukan pada museum dan kuburan Raja Batak.

Mata Pencaharian Penduduk

Selain objek wisata, Danau Toba juga merupakan penyokong kehidupan masyarakat di sana. Danau yang memiliki kedalaman maksimal 529 meter ini, memiliki kekayaan biota danau yang luar biasa. Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai nelayan, petani, pedagang, pengrajin souvenir dan peternak. Danau Toba dimanfaatkan sebagai budidaya perikanan tambak dan juga sebagai sumber air baku.

Pemanfaatan danau ini sebagai lahan tambak ikan juga menjadi isu yang kontroversial mengingat pencemaran danau yang sering mengahantuai. Meskipun demikian, daya tarik Danau Toba tetaplah memikat hati wisatawan. Dalam bidang pertanian, tanaman padi dan kopi merupakan dua jenis tanaman pokok yang menyokong sektor pertanian.

Wisata Kuliner

Tidak hanya memiliki keindahan alam, Danau Toba juga memiliki daya tarik yang lain yaitu bidang kuliner. Setelah puas menjelajah pulau Samosir dengan sepeda motor yang kami sewa, tiba saatnya menikmati makan siang di salah satu rumah makan di Tomok. Bukan hanya hidangan khas suku Batak, sajian Padang dan Melayu pun turut meramaikan wisata kuliner di kawasan Danau Toba ini. Jadi wisatawan muslim jangan ragu datang ke tempat ini, wisata bahari anda pasti menyenangkan.

Ikan bakar dengan sambal Tuk Tuk                                                                  

Kuliner khas Danau Toba masih didominasi oleh Ikan dengan beragam menu yang tentunya akan menggoyang lidah. Maklum menu ikan dan daging khas batak di lokasi ini mayoritas selalu disuguhi dengan sambal Tuk Tuk yang dicampur andaliman yang membuat lidah anda pasti ikut bergoyang (getir). Ada ikan mas arsik, ikan pora-pora goreng, ikan nila goreng, ikan bakar dengan sayur ciri khasnya ubi tumbuk. Menu makanan yang tersedia di sepanjang danau merupakan makanan tradisional, jika hendak menikmati menu yang modern juga tersedia di hotel dan cottage.

Ikan Mas Arsik

Ikan mas arsik adalah salah satu menu kuliner yang terkenal di kawasan Toba Samosir. Biasanya sisik ikan mas ini tidak dibuang, melainkan langsung dilumuri dengan bumbu khas Batak. Ikannya terasa lembut, sedikit asam tetapi enak sekali. Di dalam bumbu biasanya dimasukkan sayur kacang panjang dan bawang batak untuk menambah aroma khasnya.

Ikan Mas Nadiura

“Kalau di Jepang ada ikan mentah yang bisa dimakan,” kata Istri saya yang pernah kuliah di negara Sakura. Makanan di negara kita juga tidak kalah dengan Jepang. Makanan itu tepatnya berasal tanah Batak Toba. Menu yang satu ini memang agak jarang tetapi wisatawan dapat memesan jika ingin mencicipi. Makanan itu adalah Ikan Mas Nadiura. Menu ini sudah diakui kehalalannya dan higienitasnya.

Ikan Mas Nadiura cukup berbeda dengan ikan lainnya, sisik dan bagian dalamnya dibuang kemudian diasami dan dibiarkan beberapa jam sampai masak. Ikan ini tidak dimasak, proses pemasakan hanya dilakukan dengan asam (Asam Utte Jungga) dengan jumlah yang banyak. Setelah benar-benar masak lalu dicampur dengan bumbu khas batak, tentunya masih kental dengan rasa andalimannya. Untuk menambah rasa gurih, ke dalam sambal juga ditambahkan kacang tanah yang sudah digoreng lalu digiling halus bersama bumbu tadi. Sensasi kenikmatan nadiarsik ini ditandai dengan lidah yang menggetir-getir.

Waktu itu saya dan istri hanya memesan ikan nila bakar dengan sambal Tuk Tuk yang terkenal dengan kelezatannya. Kelelahan setelah menjelajah pulau Samosir pun terbayarkan. Bagi penggemar mie, di kawasan Danau Toba juga sering dihidangkan mie khas orang Batak, Mie Gomak. Mie ini berukuran besar menyerupai spageti. Mie nya ada yang tanpa kuah, ada juga yang dihidangkan dengan kuah gurih. Sensasi bumbu batak sangat terasa pada Mie Gomak, sambal cabe rawit dengan andaliman akan menambah nikmat dan kelezatannya.    

                                                          Mie Gomak                                                        

Makanan khas suku Batak lainnya adalah kue lampet. Hidangan ini salah satu menu ketika sarapan di saah satu hotel di Parapat. Kue lampet (dibaca lappet) dibuat dari campuran tepung beras dan kelapa parut yang di dalamnya dimasukkan gula aren. Kemudian adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Kue ini akan nikmat sekali jika ditemani dengan kopi atau teh hangat di tengah cuaca parapat yang dingin.

Kue Lampet

Jika anda penggemar udang, di daerah Samosir tepatnta Tuktuk tersedia udang Lobster. Menu ini juga biasanya dihidangkan di cottage atau hotel di kawasan Danau Toba. Dan jika anda mau membeli langsung dari penduduk setempat, harganya lebih murah hanya Rp 75.000 sampai Rp 90.000 dan bisa ditawar kok. Jika mau membawa pulang ke rumah, anda juga bisa membeli ikan-ikan yang sudah diasinkan seperti ikan mujahir.      

               Keluarga Eric Lim menikmati Udang Lobster

Sebenarnya masih banyak menu kuliner yang dapat kita jumpai di kawasan Danau Toba tetapi karena keterbatasan waktu membatasi ruang gerak kami. Rasanya tidak cukup juga satu hingga tiga hari berwisata ke Danau Toba karena masih banyak tempat belum bisa dikunjungi.

Mengunjungi Danau Toba sebagai destinasi wisata bahari adalah salah satu pilihaan tepat, anda bersama dengan keluarga pasti akan mendapatkan pengalaman liburan yang menyenangkan. Anda pasti tidak rugi dengan sajian eksotisme dan romantisme pemandangan Danau Toba di malam hari yang akan membuat anda rindu kembali menjelajah Danau Toba kebanggaan Indonesia ini. Mari berwisata bahari ke Danau Toba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun