Mohon tunggu...
Bambang Hermawan
Bambang Hermawan Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Budaya

Alumnus Universitas Islam Indonesia 2001. Pecinta budaya dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duri dan Nyonya Besar

17 Juli 2024   10:19 Diperbarui: 17 Juli 2024   10:20 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
djembing, "Lidah Iblis", Pencil on paper

Selamat pagi nyonya besar pemuja mawar,

Mungkin nyonya berusaha romantis,

dengan mengoleksi ratusan mawar.

meski tak ada jejak di sikapmu yang sinis,

tawar.

Kau penggemar mawar, seluruh dunia tahu!,

kebunmu luas, tiada yang membantahmu.

Ahh.. nyonya besar,

Pecinta mawar,

tanpa rasa!,

tawar!.

Aku, duri yang bagian dari mawar yang kau puja,

sering kau hardik!.

kau menyalak, mata membelalak.

"Kenapa duri harus ada!!!",

umpatan seperti godam kedua yang menimpa.

Jika takut kulitmu yang terawat terluka,

Kusarankan belajar pada diktator,

berdarah dingin yang cerdik!.

bukankah bagi duri dibuang adalah biasa?,

Alangkah romantisnya sambil tersenyum yang dibuat-buat,

memungutku lalu membuangku saja?

                                                           Bambang Djembing,  Ponorogo, Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun