Mohon tunggu...
herawati
herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Hallo nama saya Herawati, seorang mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Penipuan di Balik Surat Undangan di Media Sosial: Ancaman Phishing yang Tersembunyi

16 Februari 2024   00:31 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:47 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia digital telah membawa kemudahan komunikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi sayangnya, kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh para penipu untuk menjalankan berbagai macam skema penipuan online. Salah satu metode penipuan yang semakin umum adalah menggunakan surat undangan palsu di media sosial sebagai jebakan untuk praktik phishing yang merugikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena ini lebih dalam, memahami bagaimana penipuan semacam itu bekerja, dan memberikan tips untuk menghindari jebakan penipuan semacam itu.

 

Mengenal Surat Undangan Palsu di Media Sosial

Surat undangan palsu di media sosial adalah salah satu bentuk penipuan yang menyamar sebagai undangan resmi dari lembaga atau organisasi terpercaya. Biasanya, penipu akan menggunakan logo dan gaya bahasa yang mirip dengan lembaga atau organisasi yang sah untuk membuat surat undangan palsu mereka terlihat meyakinkan. Surat undangan semacam ini seringkali menjanjikan imbalan atau manfaat tertentu, seperti hadiah gratis, diskon khusus, atau kesempatan untuk mengikuti acara eksklusif.

Cara Kerja Penipuan Phishing Melalui Surat Undangan Palsu

Penipuan phishing melalui surat undangan palsu di media sosial biasanya melibatkan penggunaan tautan atau URL yang dirancang untuk menipu pengguna agar mengungkapkan informasi pribadi atau keuangan mereka. Tautan ini mungkin tersembunyi di dalam teks surat undangan palsu atau disertakan sebagai bagian dari pesan yang mengarahkan pengguna untuk mengkliknya.

Saat pengguna mengklik tautan tersebut, mereka sering kali diarahkan ke halaman web palsu yang menyerupai situs web resmi dari lembaga atau organisasi yang disebutkan dalam surat undangan palsu. Halaman web palsu ini dirancang dengan cermat untuk menipu pengguna agar memasukkan informasi pribadi mereka, seperti nama pengguna, kata sandi, atau informasi kartu kredit.

Setelah informasi pribadi tersebut diserahkan, penipu kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk berbagai tujuan jahat, termasuk pencurian identitas, penipuan keuangan, atau akses ilegal ke akun online pengguna.

Bahaya Penipuan Phishing Melalui Surat Undangan Palsu

Penipuan phishing melalui surat undangan palsu di media sosial memiliki potensi untuk menyebabkan kerugian finansial dan non-finansial yang signifikan bagi korbannya. Kerugian finansial dapat terjadi jika penipu berhasil mencuri informasi keuangan pengguna, seperti nomor kartu kredit atau informasi login untuk akun perbankan online.

Selain itu, korban penipuan phishing juga dapat menghadapi konsekuensi non-finansial yang serius, termasuk pencurian identitas, penyalahgunaan informasi pribadi, atau bahkan penipuan yang lebih lanjut oleh penipu yang telah mendapatkan akses ke informasi sensitif korban.

Korban Link Undangan Phishing

 

Screenshot Galeri/Dokpri
Screenshot Galeri/Dokpri

Korban 1

Pada tanggal 31 Januari 2024 telah terjadi Penipuan yang dialami oleh RSK(22). RSK memasuki grup chat orang tua murid sekolah dasar di Bandung. Salah satu anggota dari grup tersebut mengirim undangan, lalu diklik oleh RSK karena dikiran undangan asli “Dari grup kelas 8A, ada yang ngirim link yang bertuliskan udangan pernikahan, nah sama saya diklik weh da kirain bener undangan” Ucap RSK

Setelah mendownload link selama beberapa detik langsung terjadi loading yang menyebabkan smartphone milik RSK langsung ngeblank dan ke-restart otomatis. Selain RSK yang menjadi korban link tersebut ada juga orang tua murid lainnya.

Pesan yang disampaikan oleh RSK selaku korban penipuan link undangan phishing “Jangan asal klik undangan atau pemberi tahuan yang kurang jelas dengan format “.APK, .PDF, dll” terus hati-hati juga suka ada yang ngirim link hadiah tidak jelas dari suatu brand” Lanjutan RSK.

 

Korban 2

MER merupakan anak sekolah 2 SMA yang telah mendapatkan link undangan phising “Pertama kan ada yang ngirim pas hari minggu terus saya coba masuk langsung error gabisa diclose aplikasinya dan tiba tiba banyak  telepon tidak dikenal spam” Ujarnya (13/02/2024)

Dengan durasi waktu 10 menit setelah mengklik link undangan phishing maka MER mengalami kerugian Whatsapp yang terblokir dan No Hp yang tidak bisa digunakan.

“Saya sarankan untuk mengecek dulu get contact sebelum mengecek nomor hp yang tidak dikenal mengirim undangan” Pesan dari MER.

 

Korban 3

Seorang Ibu Rumah Tangga yang kurang memahami teknologi menjadi sasaran empuk bagi penipu link undangan phising. “Ada yang mengirim pesan link undangan Whatsapp ke saya terus saya buka kirain dari temen saya” Ujar RA

2 Hari kemudian ada sms masuk seperti kode verifikasi dari aplikasi e-wallet yaitu D*NA berkali kali ke smartphone RA, selanjutnya pada saat RA membuka aplikasi e-wallet namun tidak bisa karena ada yang mengganti pin dan saldo yang ada lenyap semuanya.

Tips Menghindari Penipuan Phishing Melalui Surat Undangan Palsu

Untuk menghindari jebakan penipuan phishing melalui surat undangan palsu di media sosial, ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh pengguna:

1. Waspadai Tautan yang Mencurigakan: Selalu periksa tautan yang terdapat dalam surat undangan atau pesan media sosial untuk memastikan bahwa mereka mengarah ke situs web resmi dari lembaga atau organisasi yang disebutkan.

2. Verifikasi Identitas Pengirim: Lakukan verifikasi identitas pengirim surat undangan atau pesan media sosial dengan menghubungi lembaga atau organisasi yang disebutkan secara langsung melalui saluran komunikasi yang terdaftar resmi, seperti nomor telepon atau alamat email yang tertera di situs web resmi.

3. Jangan Bagikan Informasi Pribadi: Jangan pernah membagikan informasi pribadi atau keuangan melalui tautan atau pesan media sosial yang tidak dipercayai.

4. Perbarui Perangkat Lunak Keamanan: Pastikan perangkat lunak keamanan Anda, termasuk program antivirus dan firewall, selalu diperbarui untuk melindungi diri dari serangan phishing dan malware.

5. Edukasi Diri Sendiri: Tingkatkan kesadaran Anda tentang taktik penipuan phishing yang umum digunakan dan pelajari cara mengidentifikasi ciri-ciri penipuan phishing yang mencurigakan.

 

Kesimpulan

Penipuan phishing melalui surat undangan palsu di media sosial merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan non-finansial yang signifikan bagi korbannya. Untuk melindungi diri dari penipuan semacam itu, penting untuk tetap waspada terhadap tautan yang mencurigakan, verifikasi identitas pengirim, tidak membagikan informasi pribadi, memperbarui perangkat lunak keamanan, dan terus-menerus meningkatkan kesadaran tentang taktik penipuan phishing yang digunakan oleh penipu. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat membantu melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari ancaman penipuan online yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun