Mohon tunggu...
herawati
herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNIKOM

Hallo nama saya Herawati, seorang mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Book

Novel "Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" Karya Pidi Baiq

17 Oktober 2023   23:35 Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:37 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya cinta adalah cara mengungkapkan perasaan seseorang kepada orang yang dicintainya. Beberapa orang tidak memiliki gaya yang sama dalam setiap hubungan dan setiap hubungan yang berbeda mungkin bisa membangkitkan gaya cinta yang berbeda.

Novel adalah karangan prosa yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (KBBI V). Novel karya Pidi Baiq berjudul "Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" merupakan salah satu novel yang mengandung gaya khas mengekspresikan percintaan remaja SMA.

Pidi Baiq adalah seniman multimedia yang lahir di Bandung pada 8 Agustus 1972. Beliau merupakan seorang seniman yang komplit karena selain menjadi penulis beliau juga seorang musisi yang mahir dalam menuangkan ide-idenya kedalam sebuah lagu. Pidi Baiq membuat sebuah Band untuk membuktikan keseriusannya dalam bermusik yang di bernama The Panas Dalam band. Band tersebut sangat hits pada jamannya. Nama Pidi Baiq mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam yang didirikan tahun 1995. Pidi Baiq semakin dikenal oleh para pecinta karya sastra novel yang khususnya bergenre humor romantis melalui karya berjudul "Dilan: Dia adalah Dilanku tahun 1990" yang terbit tahun 2014. Dilan Kedua: "Dia adalah Dilanku Tahun 1991" yang terbit tahun 2015 dan "Milea: Suara dari Dilan" yang terbit tahun 2016 diterbitkan oleh Pastel books, PT Mizan Pustaka.

Novel Dilan Dia adalah Dilanku tahun 1990 adalah sequel pertama dari Trilogi novel Dilan, dengan cerita memakai Dilan sebagai sudut pandangnya untuk menceritakan kisah cinta anak remaja dulu pada tahun 1990 dan latar tempat di Kota Bandung. Pidi Baiq mengambil latar belakang objek ini karena merasa tertarik dengan novel yang mengambil cerita percintaan remaja generasi tahun 90-an, sebuah percintaan yang sederhana namun romantis, dramatis, dan terjadi beberapa konflik di dalam novel tersebut. Hubungan percintaan yang tidak selamanya mulus, hal inilah yang menjadikan pembaca tertarik dengan novel ini karena ikut emosional ketika membaca cerita di dalam novel tersebut.

Novel dilan 1990 dengan penulisan Pidi Baiq ini memiliki gaya Bahasa  yang sama pada karya buku-buku lainnya. Gaya Bahasanya selalu ringan, sederhana tetapi berkesan. Walaupun tulisan dalam novel ini ceritanya tulisan langsung dari penulisan Dilan tapi ciri khas penulisan Pidi Baiq. Saat Dilan mulai menuliskan cerita di Novelnya Gaya bahasa Indonesia yang nyaris baku, susunan kalimatnya kadang tak lazim, diputar-putar dan terdapat kesan filosofis dalam kesederhanaan diksinya

Sinopsis Dilan 1990

Novel "Dilan 1990" mengisahkan tentang percintaan antara Dilan, seorang siswa SMA yang berasal dari keluarga berada yaitu Milea Adnan Husein, seorang siswi baru yang pindah ke sekolah Dilan. Keduanya saling jatuh cinta meskipun memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Dilan dikenal sebagai pemuda berandalan yang cerdas dan romantis.

Milea awalnya mengalami keraguan terhadap perasaannya terhadap Dilan karena reputasinya sebagai sosok nakal  yang memiliki julukan sebagai Panglima Tempur. Namun, seiring berjalannya waktu, Milea melihat sisi lembut dan perhatian dari Dilan. Dilan mulai bertingkah selayaknya seorang peramal, berpura-pura menjadi orang suruhan kantin untuk melunakkan hati Milea. Lalu mereka menjalin hubungan dengan menghadapi tantangan, termasuk kecemburuan dan konflik dengan teman-teman sekolah.

Dalam upaya membuktikan cintanya, Dilan melakukan berbagai tindakan romantis dan unik yang membuat Milea jatuh cinta lebih dalam. Namun, hubungan mereka diuji ketika persaingan di antara teman-teman sekolah, serta perbedaan status sosial, mulai mempengaruhi kestabilan hubungan mereka. Milea harus mengatasi dilema dan konflik internal terkait perasaannya terhadap Dilan.

Meskipun banyak rintangan dan drama yang terjadi dalam percintaan mereka, "Dilan 1990" menggambarkan kekuatan cinta dan komitmen yang mereka miliki satu sama lain, serta bagaimana mereka berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka di tengah-tengah dinamika kompleks kehidupan remaja pada era 1990-an di Indonesia.

Novel pertama Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 yang berhasil meraih 13,102 peringkat, sedangkan novel kedua Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 meraih 10,620 peringkat dan novel ketiga Milea: Suara dari Dilan meraih 6,165 peringkat. (Sumber: https://www.goodreads.com)

Film "Dilan 1990" yang mengangkat cerita dari Novelnya dirilis pada 25 Januari 2018. Film "Dilan 1990" menjadi salah satu film dengan jumlah penonton yang fantastis hingga mencapai rekor jumlah penonton tertinggi kedua di  bioskop Indonesia. Pada tahun 2018 tercatat film "Dilan 1990" menghasilkan 6.315.664 penonton (film indonesia).

Ada beberapa kutipan populer dalam novel Dilan 1990 seperti:

 "Aku tidak ingin mengekangmu. Terserah! Bebas ke mana engkau pergi. Asal aku ikut"

"Kalau mencintaimu adalah kesalahan, yasudah. Biar. Aku salah terus saja"

"Hormatilah orang lain kalau ingin dihormati. Siapapun dia, meskipun guru, kalau tak bisa menghargai orang lain, tidak akan dihargai. Jangan jabatan guru digunakan untuk berbuat semena-mena"

"Jangan rindu. Ini berat, kau takkan kuat. Biar aku saja"

"Kalau kamu bohong, itu hak kamu. Asal jangan aku yang bohong ke kamu"


Pesan dan Amanat yang bisa diambil pada novel "Dilan 1990"

  • Kita sebagai remaja dalam sebuah pergaulan harus mengikuti contoh hal-hal yang postif dan hilangkan unsur negatif.
  • Pikiran positif dapat membawa kebaikan.
  • Jika ada permasalahan maka sebaiknya diselesaikan secara baik-baik supaya tidak ada pihak yang dirugikan.
  • Berapapun usianya, apapun pekerjaan atau jabatannya, siapa pun orangnya, jika ingin dihargai oleh orang lain maka menghargai orang lain juga.
  • Berkomunikasi dengan baik terhadap semua orang, termasuk orang yang tidak kita kenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun