Pemantauan adalah proses pengawasan kontinu terhadap kinerja operasional dan finansial perusahaan. Unilever menerapkan sistem monitoring yang terintegrasi, memungkinkan manajemen untuk memantau kinerja secara real-time. Sistem ini mencakup pemantauan stok, distribusi, serta penjualan di berbagai daerah. Dengan adanya pemantauan yang ketat, Unilever dapat segera mendeteksi penyimpangan dan potensi masalah sebelum menjadi krisis yang lebih besar.
4. Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation)
Evaluasi kinerja dilakukan secara periodik, baik bulanan, kuartalan, maupun tahunan. Dalam evaluasi ini, kinerja aktual dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi keberhasilan maupun kegagalan strategi yang diterapkan. Evaluasi ini mencakup analisis data kinerja, diskusi dengan tim manajemen, dan review terhadap proses bisnis. Dengan evaluasi yang mendalam, Unilever dapat menentukan apakah strategi yang digunakan efektif atau memerlukan penyesuaian.
5. Tindakan Korektif (Corrective Actions)
Ketika ditemukan penyimpangan atau ketidaksesuaian antara kinerja aktual dan target, Unilever segera mengambil tindakan korektif. Tindakan ini bisa berupa penyesuaian proses, perubahan strategi, atau pelatihan tambahan bagi karyawan. Misalnya, jika terdapat penurunan penjualan di suatu wilayah, manajemen mungkin akan mengkaji ulang strategi pemasaran dan distribusi di wilayah tersebut. Tindakan korektif ini memastikan bahwa perusahaan dapat segera kembali ke jalur yang benar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
6. Umpan Balik (Feedback)
Unilever memberikan perhatian besar pada umpan balik dari berbagai pihak, termasuk karyawan, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya. Umpan balik ini digunakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan proses bisnis. Sistem umpan balik yang efektif membantu perusahaan untuk tetap responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar dan harapan pelanggan. Dengan mendengarkan umpan balik, Unilever dapat terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk serta layanan yang ditawarkan.
7. Komunikasi (Communication)
Komunikasi yang efektif adalah kunci dari MCS yang sukses. Unilever memastikan bahwa informasi yang relevan disampaikan secara tepat waktu dan akurat kepada semua level organisasi. Komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan membantu dalam penyampaian tujuan, perubahan strategi, dan kebijakan baru. Selain itu, komunikasi yang terbuka juga mendorong kolaborasi antar departemen, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.
8. Pelaporan (Reporting)
Pelaporan kinerja dilakukan secara rutin dan transparan. Laporan kinerja mencakup hasil pengukuran kinerja, analisis pemantauan, dan temuan dari evaluasi kinerja. Laporan ini disampaikan kepada manajemen puncak untuk pengambilan keputusan strategis. Dengan pelaporan yang sistematis dan terstruktur, manajemen dapat mengidentifikasi tren, memantau perkembangan, dan mengambil keputusan yang berdasarkan data. Transparansi dalam pelaporan juga membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan.