Namun tak dapat dipungkiri dunia pendidikan sejatinya mengalami sebentuk revolusi, tidak stagnant. Melainkan mengikuti kemajuan sebuah peradaban, alih-alih diperlukannya pendekatan Agar siswa tak hanya dikenakan kewajiban guna menyelesaikan sejumlah tugas di secarik lembaran jawaban.
Demi perolehan nilai di atas kemampuan, namun para tenaga pendidik sedianya melakukan pendekatan antar siswa. Terbuka menerima setiap gagasan yang digulirkan, lugas dalam penyampaian opini terlebih sebentuk kritisi. Sehingga tercipta dialog yang paripurna.
Alhasil dapat diketahui sejauh mana siswa dapat mengeksplorasi terkait ilmu yang diserapnya selama ini, dan lebih memiliki keberanian dalam mengemukakan pendapatnya berkenaan dengan Ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai bidang disiplin ilmu.
Yang mana diharapkan dapat mencetak siswa-siswi terdidik, guna membangun sumber daya manusia (SDM) tepat guna, karena pendidikan adalah fondasi membentuk karakter bangsa yang beretika dan bermartabat. Sesuai dengan asas pendidikan.
Dan Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Nasional Baru yang berorientasi pada pendekatan resposif guna menggali dan pengembangan sejumlah potensi yang dimiliki setiap siswa yang tentu saja berbeda antara satu dengan lainnya.
Sebagai pemenuhan kebutuhan di segala aspek kehidupan, terobosan untuk kemajuan dan keberhasilan. Implementasi dalam seluruh sendi-sendi hidup, yang terangkum dalam Kurikulum Merdeka. Bentuk penyederhanaan sistem pembelajaran dengan intrakulikuler yang sangat beragam dan menarik.
Yang mana tak hanya sekedar berburu title ataupun ijazah selepas kelulusan menempuh dunia pendidikan, dan di mana kecerdasan bukan menjadi tolak ukur, melainkan dalam konteks lebih pada pengembangan potensi, talenta, minat siswa yang tentunya difasilitasi oleh tenaga pendidik.
Menjadikan kegiatan belajar sebagai aktivitas petualangan yang tak sekedar menyenangkan, namun juga sarat nilai-nilai kebermanfaatan. Sehingga belajar tak membosankan, guna kesiapan meretas masa depan gemilang.
Pendidikan tak hanya mencerdaskan, menumbuhkan kreativitas tiada batas, memahat inovatif, bersikap pro aktif, upaya mencari solutif, membangun kemandirian, memanusiakan manusia, membangun interaksi dengan sekitar dan harmonisasi dengan alam.
Pendidikan menjadikan manusia tak sekedar terdidik, berperangai baik, dan esensi dari pendidikan yakni menjadikan manusia tak ubahnya rumpun padi yang semakin berisi semakin merunduk. Dengan ilmu yang dimilikinya tak merendahkan oranglain. Sebab di atas langit masih ada langit.
Hera Veronica Suherman
Jakarta, 19/03/2024