Dengan hadirinya oposan alhasil pemerintah memiliki penentangan yang tak sekedar diam, manut dan manggut-manggut. Melainkan di tengah iklim stagnan, yang sesekali waktu dapat dialami oleh tubuh pemerintahan.
Alhasil membuat sejumlah pihak yang berkompeten, menampakan diri dengan alih-alih mengusung kebijakan-kebijakan yang pro rakyat. Lebih masuk di nalar dan memiliki relevansi.
Partai yang kemungkinan berada di barisan kuat Oposisi yakni PDI-P dan PKS, meski kedua partai tersebut memiliki Ideologi yang berbeda sangat signifikan. Namun sedianya diperkirakan akan tercipta duet yang sangat solid. Terkait menyuarakan perihal hak angket.
Lantaran dinamika politik maka diduga keduanya tetap di jalur Oposisi seperti yang sudah-sudah, dan memasang garis batas yang jelas. Tak akan merapat terlebih berkoalisi, sebab Oposisi jauh lebih baik, bukan perkara harkat ataupun martabat partai.
Namun cukup mengawal jalananya pemerintahan, agar memiliki peran penyeimbang terhadap putusan. Ditenggarai amanat rakyat, sudah semestinya tampuk kekuasaan para anggota dewan dipergunakan untuk memperjuangkan dan membela hak-hak rakyat.
Hera Veronica Suherman
Jakarta, 29/02/2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H