Kapur Dolomit Penetralisir Tingkat Keasaman Pada Tanah.
Di musim penghujan ketika intensitas hujan sedang tinggi, dapat berakibat tercucinya sejumlah unsur hara yang terkandung dalam tanah. Lantas berimplikasi terbentuknya keasaman tanah.
Proses kimia tanah tersebut mengindikasi reaksi tanah pada iklim tropis yang cenderung lembab dan basah. Yang mana hal tersebut dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Alhasil dapat mengurangi produktivitas tanaman, di mana mempengaruhi biota tanah secara signifikan. Yakni fungsi utama yang menjadi fungsi biologis pada tanah dan bersimbiosis dengan tanaman.
Dan turut berkembang biaknya microorganisme parasit (Patogen), yaitu bakteri dan jamur pengurai yang leluasa tumbuh dan berkembang dengan kondisi yang sangat baik. Yang tentunya dapat membuat tumbuhan mati perlahan.
Pada tanah asam dapat dijumpai unsur almunium yang tak sekedar bersifat racun, namun juga mengikat posfor. Alhasil posfor tak dapat diserap oleh tanaman.
Kapur dolomit merupakan batu yang menyimpan kadar kalsium dan magnesium, yang memiliki fungsi sebagai penyedia nutrisi yang amat sangat berlimpah. Disamping itu fungsi esensi lainnya adalah utuk mengolah tanah.
Karena kandungan mineral yang terdapat di dalamnya, sangat baik guna meningkatkan kualitas tanah, mengatur PH tanah yang dapat disesuaikan dengan tingkat keasaman. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.
Cara penggunaanya amatlah mudah cukup disebar di permukaan tanah, ditaburi di dalam lubang tanam ataupun dicampur dengan media tanam. Yang tentunya dapat menyuburkan tanaman. Oleh karena itu kapur pertanian dolomit merupakan hal yang mempunyai peran penting.
Hera Veronica Suherman
Jakarta, 07/02/2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI