Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Teknik Pembuatan Pestisida dan Perekat Organik dengan Bahan Alami yang Ramah Lingkungan

5 Februari 2024   06:52 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:08 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknik Pembuatan Pestisida dan Perekat Organik dengan Bahan Alami yang Ramah Lingkungan

Tumbuhan juga merupakan makhluk hidup tak sekedar ditanam dan dibiarkan tumbuh begitu saja, tanpa disertai dengan unsur perawatan. Sebab hama dapat menjangkiti kapan saja dengan tak terduga.

Secara tiba-tiba tak disangka dan tak dinyana, tumbuhan telah merupa layu, tak berdiri tegak dan kokoh. Namun jatuh terkulai kemudian rebah, daunya lamat-lamat menguning lantas mati.

Dokpri
Dokpri
Oleh karena hama yang menggeragoti tumbuhan tersebut entah itu dari tubuh tanaman ataupun dari bawah bagian akar.yang berfungsi guna menyerap asupan nutrisi yang kemudian dialirkan pada batang hingga ke setiap helai daun.

Mengingat harga pestisida kimia pabrikan yang cenderung mahal di pasaran, maka sebagai alternatif dapat membuat pestisida organik yakni dengan mempergunakan bahan-bahan alami yang terdapat di dapur. Yang tentunya ramah lingkungan.

Dokpri
Dokpri
Adapun bahan tersebut adalah sisa kupasan kulit bawang merah, yang jangan dibuang sebab sangat bermanfaat sebagai bahan baku  utama guna pembuatan pestisida organik

Bawang merah memiliki manfaat yang luar biasa, yaitu magnesium, kalium, fosfor dan zat besi. Serta memiliki kandungan acetogenin yakni senyawa aktif, dengan aktivitas sitotoksik (Membunuh hama serangga).

Dokpri
Dokpri
Cara pembuatannya pun amatlah mudah taruh kulit bawah merah di wadah yang berisi air kemudian tutup rapat dalam rangka fermentasi dan diamkan selama seharian, hingga air berubah warna kemerahan atau dapat juga didiamkan beberapa hari lamanya hingga warna merah lebih pekat.

Selepas itu saring cairan hasil rendaman bawang merah, disaring diambil airnya dan ampasnya dijadikan sebagai pupuk lalu simpan di dalam botol dan taruh di tempat sejuk. Guna dipakai sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membasmi hama pada tanaman.

Dokpri
Dokpri
Cara pengaplikasiannya amatlah mudah, tinggal tuang beberapa sendok makan cairan fermentasi bawang merah lalu campurkan dengan air selanjutnya dispray pada tubuh tumbuhan.

Atau bisa juga menggunakan beberapa buah kunyit yang diuleg atau diblender, serta dapat juga membuatnya dengan bahan tembakau atau rokok dua batang yang direndam hingga tembakau memucat warnanya sebab sari patinya telah larut di air.

Dokpri
Dokpri
Namun kiranya tak hanya itu sebagai pestisida bagi pembunuh sekumpulan hama, diperlukannya pula perekat sebagai pendamping pestisida. Agar pertisida dapat menempel pada tubuh tumbuhan tak langsung jatuh begitu saja ke tanah lantaran pestisida terbuat dari percampuran air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun