Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mereka yang Piawai Beretorika Beradu Gagasan demi Kemandirian Pangan, Berdaulat di Bidang Ekonomi

26 Januari 2024   18:57 Diperbarui: 26 Januari 2024   18:57 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka yang Piawai beretorika, Beradu Gagasan Demi Kemandirian Pangan, Berdaulat di Bidang Ekonomi.

Dalam momentum debat Capres 2024 di mana mengupas pembahasan mengenai issue-issue berkenaan dengan Lingkungan Hidup, dari mulai Net Zero Emission, Greenflation, Food Estate.

Upaya menciptakan kemandirian Pangan, Pemberdayaan bagi para Petani serta Nelayan. Meningkatkan taraf hidup dengan program Usah Kecil Mikro Menengah (UMKM), Energy ramah lingkungan, Penguatan di sektor ekonomi kerakyatan.

Upaya membuka penyerapan tenaga kerja, program hilirisasi serta hulu, Pembaharuan energi pengganti energi fosil, serta masih banyak hal lainnya yang dipaparkan secara panjang lebar meski terjegal durasi di atas podium.

Dalam konteks membangun ketahanan/kemandirian pangan serta kedaulatan pangan. Yang berbasis ekonomi kerakyatan. Di mana memiliki peran penting dalam otoritas pertanian, perikanan, dan peternakan.

Yang kesemua mengacu pada sektor perekonomian, mengingat Indonesia adalah negara Agraris dan Maritim. Di mana masih banyak hal yang perlu dibenahi sebagai pondasi, demi tegaknya pilar-pilar ekonomi serta kuatnya sendi-sendi kemandirian.

Semua saling bersinergi dan memiliki korelasi, demi meningkatkan kualitas pangan dan kembali merengkuh era keemasan yakni swasembada beras. dan mengisi lumbung-lumbung pertanian dengan hasil bumi.

Diharapkan para petani dapat membeli pupuk dengan harga murah dan terjangkau, sehingga dapat menghidupkan geliat sektor pertanian yang tentunya dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.

Di mana ketahanan pangan menjadi amatlah penting, sehingga Negara tidak bergantung pada impor berkelanjutan. Dan tentunya dapat mensejahterakan kehidupan para petani itu sendiri.

Dan tidak ada lahan pesawahan/ladang yang kian susut, lantaran petani enggan menggarap sawah dan berjibaku di ladang. Guna menanam pangan sebagai kebutuhan pokok mendasar.

Sejatinya pemerintah membantu dan mendorong dari segi permodalan, dengan menyalurkan dana, menyulut tungku-tungku koperasi unit desa. Agar petani dapat memenuhi kebutuhan guna membeli benih yang berkualitas, serta segala hal yang terkait dengan dunia pertanian.

Selain petani dihadapkan pada mahalnya harga pupuk, petani juga dililit permasalahan lainnya yakni mengenai anjloknya harga ketika panen raya. Yang semestinya para petani dapat memetik keuntungan dari hasil panen serta jerih lelah.

Yang didapati justru malah sebaliknya, harga yang anjlok di pasaran. Hal tersebut dapat menyebabkan petani kehilangan gairah untuk bercocok tanam dan berkebun yang mana dapat dipastikan berdampak pada ketahanan pangan.

Dan tak hanya membenahi system yang telah ada, namun juga turut membenahi oknum-oknum yang terkait di dalamnya jika didapati adanya unsur korupsi. Dari tingkat terendah hingga tertinggi yang disinyalir menjadi mata rantai.

Seyogyanya diputus tanpa pandang bulu dengan serta merta tikus-tikus di lumbung-lumbung pertanian tersebut dibasmi, garong-garong yang merongrong ekonomi dari dalam harus notabene diputus dan dijebloskan ke terali besi.

Saatnya membangun kemandirian pangan, tak melulu melakukan impor proyek akal-akalan celah mencari cuan. Saatnya memiliki kedaulatan pangan membuat petani, peternak dan nelayan berdaya. Sebab merekalah pasak-pasak tegaknya ekonomi bangsa, dan taji-taji runcing kemandirian.

Saatnya mereka sejahtera, semoga para kandidat cawapres tak hanya sekedar berwacana namun melakukan tindak realisasi, beritikad meningkatkan taraf hidup para petani, peternak dan nelayan. Sebab merekalah ujung tombak perekonomian.

Mari berpihak pada ekonomi kerakyatan, dari rakyat untuk rakyat. Utamakan kejahterakan rakyat menciptakan ekonomi berkedaulatan.

Jakarta, 26/01/2024
Hera Veronica Suherman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun