Menyemai Benih Tomat, Antara Nikmat dan Sehat
Kegiatan bercocok tanam senantiasa menjadi hal yang menyenangkan bagi saya pribadi, terlebih dilakukan guna memanfaatkan waktu luang yakni pada saat waktu libur kerja yang hanya bisa dilakukan seminggu sekali.
Sebab pada hari-hari biasa selalu disibukan dengan serangkaian aktivitas kerja yang menyita nyaris seluruh waktu. Bekerja dari mulai hari terang benderang hingga hari berganti gelap pekat.
Dan waktu luang itulah "My Independence Day", di mana bisa menikmati kebebasan melakukan kegiatan yang sangat saya senangi terkait dengan Urban Farming.
Selalu ada kepuasan tersendiri, dengan kegiatan tersebut.
Semua berawal dari menyemai benih, sebenarnya untuk mendapatkan bibit sangatlah mudah tinggal beli di online shop atau di gerai-gerai Agribisnis yang menjaja banyak varian benih, media tanam, pupuk, disinfektan serta produk-produk pertanian lainnya.
Lebih praktis tinggal tanam dan semai, namun saya lebih tertarik dengan mengambil benih secara langsung dari buahnya, atau diproses terlebih dahulu. Kemudian menyemai bijinya ke dalam tray semai.
Langkah pertama menyemai benih tomat, iris tomat menjadi beberapa bagian. Lalu keluarkan isinya yang berupa biji, kali ini biji tak saya keringkan di bawah sinar matahari terlebih dahulu melainkan biji tomat ditaruh di wadah.
Langkah ke dua ambil tray semai saya menggunakan tray semai dengan 144 lubang, masukan media tanam ke lubang-lubang semai yang telah tersedia hingga menyeluruh dan rata. Untuk selanjutnya masukan benih tomat satu persatu ke dalam tray semai dan selanjutnya disiram dengan air.
Dan tunggu hingga prosesnya saat benih mulai berkecambah serta lamat-lamat mulai meninggi hingga keluar helai daun yang kian menghijau. Dan berdaun lebat. Saya lebih suka menanam tumbuhan sebagai Apotik Hidup dan dalam rangka Frugal Living.
Yang mana tanaman tersebut dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagai kebutuhan harian, serta guna menambah wawasan pengetahuan perihal seluk beluk dunia pertanian yang menjadi minat saya.
Kendati dengan di tengah keterbatasan lahan serta pemanfaatan ruang, namun tak sedikitpun menyurutkan semangat saya. Untuk terus mengkaji lebih jauh teknik-teknik pertanian tak sekedar berdasarkan teoritis semata. Namun juga disertai serangkaian praktik.
Saya menanam beberapa tanaman sayur mayur di antaranya tomat, lantaran buah tomat memiliki kandungan Likopen, Beta karoten, Enzim Fitoena, serta Fitofluena. Di mana Enzim tersebut berfungsi menjadi Antioksidan tinggi guna menangkal Radikal bebas, dan mencegah penyakit kangker.
Serta serangkaian manfaat lainnya yang dihasilkan dari buah tomat, yang tentunya menyehatkan tubuh jika dikonsumsi secara terus-menerus. Dan buah Tomat juga dapat langsung dikonsumsi. Menyehatkan dan menyegarkan.
Menanam adalah seni berkebun, mengolah tumbuhan hingga dapat menghasilkan dan tinggal dipetik selepas panen. Kendati bercocok tanam tidaklah mudah, ada saja ditemukan kendala-kendala yang sangat berarti. Namun niscaya ada gagal ada belajar, dan ada ilmu yang dapat dipetik. Mari Menanam
Jakarta, 08/01/2024
Hera Veronica Suherman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI