Seni Merajah Tubuh di Sudut Dunia
Kata Tattau berasal dari bahasa Tahitian, yang memiliki makna "Untuk membuat tanda" kemudian diperkenalkan kembali oleh seorang pelaut berkebangsaan Inggris, sehingga mengalami perubahan menjadi Tatto.
Seni tato sudah eksis lebih dari 12.000 tahun SM, dan terdapat pada suku Mesir Kuno, Inca, Maori, Polynesian, Mesoamerika, Asian, Dayak di Kalimantan. Dengan memiliki sebutan yang berbeda namun tetap dalam konteks seni merajah tubuh.
Tato pertama kali terdapat di Gabelein di wilayah Selatan Mesir ditemukan pada sebuah Mumy laki-laki, melalui pemindai infrared yang menguak perihal sebentuk tanda kelam terdapat di lengan. Yang diartikan sebagai hewan banteng liar dan domba barbary.
Seni memodifikasi tubuh pada zaman tersebut tak hanya dilakukan oleh kaum perempuan namun kaum lelaki pun sama. Jadi berlaku pada ke dua Gender tersebut. Ditenggarai sebagai asal muasalnya penyebaran tato hingga ke suku-suku yang ada di belahan dunia lainnya.
Seni tato tertua diketemukan.pada Mumy Alpen yang dikenal dengan Otzie-the iceman yang berusia diperkirakan 5300 tahun dengan tato hanya berbentuk garis vertikal atau horizon bukan berbentuk objek figuratif. Yang mana tato dipergunakan oleh suku-suku terasing dengan praktik serupa dan disesuaikan dengan adat setempat.
Tato tak sekedar suatu rajahan tanpa makna, atau pun sebentuk penanda. Yang sejatinya dapat menumbuhkan kebanggaan (Pride), terkait harga diri seseorang atau pun symbol keberanian, status sosial dan pengetahuan magis.
Seni merajah tubuh telah menyertai sejarah hidup manusia dari masa ke masa, berawal dari peradaban lampau. Tak dapat dipungkiri bahwasannya pada masa kini mereka yang merajah tubuh, yakni memasukan pigmen ke dalam pori kulit acapkali mendapat stigma negatif dan dianggap Barbar di tengah tatanan sosial yang ada dan berkembang di masyarakat.
Bahkan terkadang para pelakunya kerap dipandang dengan sebelah mata. Diberi predikat secara tak tertulis, merupa manusia unfaedah dan banyak tingkah. Lantaran anggota tubuh dirajah.
Bagi sebagian orang tato bermakna negatif, nyeleneh, miring dan segudang anggapan lainnya yang terkesan underestimate. Yang terlanjur disematkan kepada mereka, yang anggota tubuhnya dan permukaan kulitnya dijadikan layaknya sehelai kanvas.
Ada juga yang menganggap tato sebagai seni (Art), bentuk aktualisasi diri menjadi pribadi yang bebes (Free). Yang enggan dikekang dan dikangkangi oleh serangkaian aturan yang berlaku serta gemar mendobrak tatanan yang ada di tengah masyarakat.