Usaha Warmindo yang Masih Tetap Eksis
Ukuran kedai tak seberapa besar namun ada 2 lantai yang mana lantai bawah dipergunakan sebagai tempat usaha, serta lantai atas diperuntukan bagi tempat rehat.
Harga sewa tempat masih terbilang murah yakni 15 Juta per-tahun, tergantung besaran ukuran kios serta letak strategisnya suatu tempat dapat mempengaruhi harga sewa/kontrak guna usaha.
Untuk kategori usaha skala kecil harga masih terbilang pas, mengingat nyaris tak ada ditemukan tempat dengan harga sewa segitu. Jikalau pun ada namun amat sangat sukar ditemukan.
Untuk kategori kedai tersebut memiliki nilai plus, lantaran ditambah ketersedian lantai atas. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai mess karyawan. Lantas tak perlu lagi karyawan nge-kost, yang akan menambah pengeluaran.
Sementara di bilangan Pusat Jakarta lainnya harga paling murah sewa tempat guna usaha, sudah menyentuh angka 25Juta s/d 50Juta per-tahunnya. Ada yang ukuran kios lebih besar atau pun sama.
Yang mana untuk menyangkut perihal harga sewa tempat tergantung kebijaksanaan pemilik tempat. Oleh karenanya perihal harga relatif. Mahal/murah tergantung kesanggupan membayar kontrak yang dipicu kecocokan tempat.
Rupa kedai warmindo pun masih tetap sama dari waktu ke waktu tak ada pembeda, dengan wajah sederhananya. Tak seperti kedai tongkrongan dengan mengusung modernitas.Yakni dinding berhias motif/mural dilatari dominan warna hitam.
Seperangkat mebel yang terlihat elegant beserta pernak-pernik lampu hias, figura dan lain sebagainya yang bertema Urban. Yang mana mengesankan dan memperlihatkan wujud kekinian bergaya khas anak muda.
Serta dilengkapi pula dengan koneksi wiffi gratis tentunya serasa membuat kian betah saja hangout, nongkrong bersama kawan sejawat di tempat yang coazy. Yang tentu dari segi harga pun jauh lebih mahal ketimbang di warmindo.
Dengan harga yang sangat terjangkau kantong, dengan ciri khasnya yakni duduk di bangku kayu berjejer menghadap ke arah pramusaji. Merangkap Barista mengaduk kopi dituang air dari dandang besar tempat khusus menjerang air panas guna membuat kopi.
Usaha warmindo tak lekang oleh waktu, tetap bergeliat meski digempur banyak pesaing berat. Namun nyatanya masih tetap hidup dan dapat menghidupi para pelaku usahanya. Sebab mereka meyakini bahwasannya rezeki tak akan tertukar, yang penting terus bergiat usaha menjemput rezeki meski dari sepihan. Dan dengan mengelolanya secara benar serta transparan, niscaya terhindar dari Kebangkrutan (Colapse).
Jakarta, 18/10/2024
Salam Kompasiana
Hera Veronica Suherman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI