Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Janur Kuning Melengkung

15 September 2023   15:12 Diperbarui: 15 September 2023   15:16 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika Janur Kuning Melengkung

Janur Kuning Melengkung
yang diletakan di ujung jalan tepatnya di pintu masuk, atau pun di mulut gang merupakan sebuah penanda. Bahwasannya seseorang tengah menyelenggarakan hajat.

Yakni resepsi pernikahan tengah digelar, perhelatan yang menjadi idaman kedua mempelai. Seiring janur kuning melambai. Namun kini nampaknya janur sudah teramat jarang ditemui.

Dan tak sedikit orang memilih alternatif mengganti janur sebagai penanda, stayrofoam berisi tempelan nama kedua mempelai, atau sekedar nama pasangan pengantin yang diprint out lantas di laminating.

Dokpri
Dokpri
Kendati demikian Janur terlihat jauh lebih unggul dan memiliki nilai Estetika lantaran bentuknya yang doyong seperti Umbul-umbul bermakna penyambutan, disertai aneka rupa motif hiasan seni melipat janur hasil anyam tangan-tangan terampil.


Dari para perangkainya yang memiliki cita rasa seni, piawai dan telaten disamping mempunyai teknik tertentu menganyam tiap-tiap helai daun kelapa muda. Kian menambah keindahan suatu perhelatan.

Janur yang terpancang di tepi jalan, memiliki kandungan filosofi adat istiadat serta budaya warisan leluhur di tanah moyang. Dan hal itu terdapat di tiga wilayah yakni Sunda, Jawa dan Bali. Ada pun rangkaiannya dapat ditemui di acara Kenduri.

Dokpri
Dokpri
Di Upacara Keagamaan, Perhelatan Akbar dan di Pesta Pernikahan, Janur hingga kini tak terganti tetap menjadi primadona kendati pemilik hajat harus merogoh kocek lebih dalam, guna mendapat rangkaian hiasan dekorasi pelaminan elok dipandang mata.

Janur yang terbuat dari helai daun kelapa muda, dirangkai dan dikombinasikan dengan aneka buah-buahan diletakan di sisi pelaminan pengantin. Keberadaannya dirasa kian langka saja.

Dan janur itu sendiri pun bukan hanya sekedar sebagai penanda adanya resepsi pernikahan, namun memiliki makna tersendiri, tentang harapan akan sebuah kelanggengan, kesejahteraan.

Dokpri
Dokpri
Merupakan sebuah symbol penyatuan kedua pasangan mempelai pria dan wanita, dalam satu ikatan tali pernikahan yang sakral. Mengayuh bahtera hingga menggapai daratan bahagia.

Seiring janji suci pernikahan langgeng hingga akhir hayat, arungi bahtera hidup bersama sarat dinamikanya. Mengayuh biduk rumah tangga dari Nol hingga memiliki keturunan demi sebuah regenerasi.

Jakarta, 15/9/2023
Salam Kompasiana
Hera Veronica Suherman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun