Lady Biker dan Commuter Line
Sebelumnya saya seorang Lady Biker yang untuk bepergian kemana-mana lebih senang mengendarai kuda besi menemani perjalanan memahat sepenggal cerita.Â
Menghidu aroma kebebasan berpetualang, sebab di setiap rentang dan jaraknya kaya warna serta miliki keunikan dan kisah berbeda dari setiap lokasi yang disinggahi hingga orang-orang yang dijumpai.
Namun semenjak patah tulang rusuk karena accident, Â saya mulai menyenangi menggunakan akses layanan transportasi publik seperti, Commuter Line, Busway, Jak Lingko, MRT ( Mass Rapid Transit ) dan LRT ( Ligh Rail Transit )Â
Kebiasaan itu ditulari oleh ade saya, lebih murah meriah dan tak perlu merogoh kocek lebih dalam hanya bermodalkan kartu Multi Trip ( KMT ) untuk perjalanan Commuter Line.
2 ) Flazz dari Bank BCA
3 ) TapCash dari Bank BNI
4 ) JakCard dari Bank DKI
5 ) Brizzi dari Bank BRI
Yang mana kartu-kartu keluaran Bank tersebut dapat di gunakan, Â tak sekedar akses transportasi publik Commuter Line namun juga Busway serta Jak Linko, tinggal isi saldo via M-Banking dan untuk cek Saldo dengan menggunakan NFC dan Aplikasi Saldoku. Kartu di tab maka terpotonglah saldo yang ada di dalamnya di saat menaiki akses publik. Maka satu kartu untuk semua akses layanan transportasi umum. Dan tentunya dengan biaya yang murah dan sangat terjangkau.
Gambaran yang ada di kepala saya rangkaian gerbong kereta itu amatlah kotor dan sangat tak terawat, layaknya kereta zaman baheula nyatanya mematah anggapan saya perihal Perkereta Apian itu sendiri.Â
Yang sudah sedemikian maju pesat, sangat tertata, tertib penggunananya juga KAI senantiasa berupaya berbenah diri demi sebuah upaya perbaikan yang menyuguh kenyamanan di mana setiap gerbongnya amat sangat bersih dan terawat. Kaca-kaca pintu, jendela begitupun lantai amatlah kinclong, jadi menatap pandangan ke luar jendela terlihat bening.
Dan kondisi di stasiun pun demikian serupa bersih, tak dipekenankan merokok sebab gerbong kelas Ekonomi pun sudah menggunakan AC, serta tak berbuat gaduh karennya ponsel/gawai sedianya di senyap mode. Di peron ditempatkan baki-baki sampah yang disortir sesuai penaruhannya.
Ditebar petugas keamanan berbadan tegap yang ramah guna memberi informasi perihal jalur kereta yang akan dinaiki, semakin terasa nyaman saja.
Namun hendaknya tetap harus mendahulukan dan mengutamakan penumpang yang lansia, Ibu hamil serta penyandang cacat. Merekalah yang diprioritaskan menduduki kursi penumpang. Dan satu hal lagi jangan malu bertanya pada penumpang atau petugas perihal jalur dan kereta yang akan dinaiki sebab malu bertanya hanya akan membuat tersesat dan kian jauh dari tempat tujuan yang dimaksud.
Sedianya memiliki Aplikasi Access KAI, guna pemesanan tiket online booking jauh-jauh hari agar tak kehabisan tiket serta agar dapat melihat schedule keberangkatan pukul berapa kereta tiba di stasiun.
Saatnya menikmati akses layanan publik yang telah disediakan Pemerintah. Demi meminimalisir kemacetan yang ada. Dan Majulah senantiasa KAI, maju di segala lini sebagai salah satu transportasi publik.
4/9/2023
Salam Kompasiana
Hera Veronica Suherman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H