Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tikai yang Tak Usai, hingga Perut Waktu Terburai

13 Agustus 2023   17:11 Diperbarui: 13 Agustus 2023   17:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tikai yang Tak Usai, hingga Perut Waktu Terburai

Di sudut melancip
di ujung runcing
dihempas bidak
hingga terserak

Takada gemuruh teriak
pun terbahak
di hitam putih hidup
di kotak-kotak garis nasib

Pertarungan sengit
saling menggigit
ada yang pailit
ada yang digdaya

Tikai yang tak kunjung usai
hingga perut waktu terburai
andalkan seonggok otak
harapkan mujur terjulur

Bergulat dengan nasib
mematah kaki-kaki waktu
takada gaduh kelakar
di rupa hidup sedemikian sangar

H 3 R 4
Jakarta, 13/08/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun