Tikai yang Tak Usai, hingga Perut Waktu Terburai
Di sudut melancip
di ujung runcing
dihempas bidak
hingga terserak
Takada gemuruh teriak
pun terbahak
di hitam putih hidup
di kotak-kotak garis nasib
Pertarungan sengit
saling menggigit
ada yang pailit
ada yang digdaya
Tikai yang tak kunjung usai
hingga perut waktu terburai
andalkan seonggok otak
harapkan mujur terjulur
Bergulat dengan nasib
mematah kaki-kaki waktu
takada gaduh kelakar
di rupa hidup sedemikian sangar
H 3 R 4
Jakarta, 13/08/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H