Tak Ada Baju Baru Untuk Hari Raya
Ingatan melanglang
tatkala masih bocah
pasar malam nan ramai
dihimpit dan disesaki
orang-orang berselimut gusar
jelajahi setiap lekuk bazar
sembari memahat nazar
ingin membeli sepotong
atau beberapa potong
pakaian pun sepatu sandal
guna dipakai di Hari Raya
hati riang bukan kepalang
namun ada satu keluarga
yang boro-boro berpikir
menyambut hari raya
makan tuk hari esok pun
pun seketemunya
nafas sulit ekonomi
dirasa kembang kempis
seperti seekor ikan
megap-megap di air
hari raya tak hari raya sama saja
sama-sama mengigit
sekaleng biscuit kepapaan
sama-sama dilecut
seutas cemeti sukar
sepasang mata bundar
menatap nanar
pakaian-pakaian
menggatung di deret hangger
pun terpajang di manekin
kian terbitkan
sekarung cemburu
menumbuh suburkan
benih-benih kesedihan
takada baju baru di hari raya
tak seperti kawan sebaya
hanya sanggup menguntai
permata bening air mata
dan menyeka kesedihan
dengan seulas tawa kepalsuan
sembari membuka almari
derit pintunya
buat ngilu dan nyeri
yang ada hanya baju lama
lusuh dibasuh air mata
dicium serpihan debu
H 3 R 4
Jakarta, 04/04/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H