Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tawa Berguguran, Bahagia Tak Kenal Lapuk

28 Maret 2023   12:09 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:11 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Dwi Shaban Sulistiyanto

Tawa Berguguran Bahagia Tak Kenal Lapuk

Kebahagiaan seperti pisau
mengoyak dan menguliti
duka seiris tipis-tipis
seperti tengah mengiris

Sebutir bawang pedih di mata
menyeka tangis di ujung
selembar sapu tangan
semula kering jadi lembab

Akibat usap mata sembab
mendorong rasa kecewa
hingga ia terjerembab
di tubir-tubir nan senyap

Kebahagiaan adalah
seutas simpul tawa yang
terurai lepas selepas celoteh
anak desa berbaju lugu

Wajah bahagia amat sumringah
tawa-tawa yang bergema
di semesta lalu jatuh ke bumi
layaknya bulir bening embun pagi

Rekahkan tawamu nak
senyumlah pada dunia
gaduhkan alam desa hingga
tawa berguguran

Di tanah kebahagiaan
kelak jadi pupuk di mana
bahagia tak kenal kata Lapuk
terlebih tersuruk

H 3 R 4
Jakarta, 28/03/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun