Tawa Berguguran Bahagia Tak Kenal Lapuk
Kebahagiaan seperti pisau
mengoyak dan menguliti
duka seiris tipis-tipis
seperti tengah mengiris
Sebutir bawang pedih di mata
menyeka tangis di ujung
selembar sapu tangan
semula kering jadi lembab
Akibat usap mata sembab
mendorong rasa kecewa
hingga ia terjerembab
di tubir-tubir nan senyap
Kebahagiaan adalah
seutas simpul tawa yang
terurai lepas selepas celoteh
anak desa berbaju lugu
Wajah bahagia amat sumringah
tawa-tawa yang bergema
di semesta lalu jatuh ke bumi
layaknya bulir bening embun pagi
Rekahkan tawamu nak
senyumlah pada dunia
gaduhkan alam desa hingga
tawa berguguran
Di tanah kebahagiaan
kelak jadi pupuk di mana
bahagia tak kenal kata Lapuk
terlebih tersuruk
H 3 R 4
Jakarta, 28/03/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H