Aku Pernah Menangis Tersedu
Aku pernah
menangis tersedu
namun tak lama
kuseka air mataku
Aku pernah
begitu rapuh dan
berada di titik nadir
tak seorang pun
Menggamit serta
meraih lengan
namun bukankah
keajaiban itu ada
Tangan-tangan
tak kasat mata
terulur dari semesta
mengajak lupakan
Sayatan luka-luka
menanggalkan sehelai
pakaian jiwa telah
usang dan koyak
Lantas berdansa
enyahkan segenap penat
nikmati semilir
aroma bahagia
Yang semestinya
jadi milikku utuh
tak retak tak pecah
dan tak pula terbelah
H 3 R 4
Jakarta, 18/03/2023
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!