Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendar Lampu Kota Dilumat Tangisan Semesta

1 Maret 2023   21:36 Diperbarui: 1 Maret 2023   21:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : iyan sofyan@pinterest.com

Pendar Lampu Kota dilumat Tangisan Semesta

Pendar lampu kota meleleh
di badan jalan berbaur dengan
hujan menyepuh warna
keemasan dominan

Badan jalan layaknya cermin
memantul tangisan semesta
yang tumpah meruah lalu
semua tak ayal dilumat basah

Langkah-langkah tergesa milik
para pejalan kaki genggam
batang-batang payung terkembang
merekah bagai kelopak bunga

Menaungi dari curahan rinainya
permata-permata kaca yang pecah
sepecah pembuluh nadi kesedihan
berbaur irama hujan syahdu pun sendu

Kau dan aku berjalan bersisian
disekat tirai-tirai hujan mendekap
dalam gigil kerinduan saling terdiam
menafsirkan debar mencabik liar

Bagai seutas senar gitar dipetik
di ujung selaksa rindu terbetik
hanya menatap hujan yang entah
kapan berkesudahan rindukan hangat

Bagai selembar selimut
mendekap erat tubuh jiwa

H 3 R 4
Jakarta, 01/03/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun