Jemari Cenayang Mengocok Lembar Tarot
Di ruang menguar
aroma stanggi
berbaur wewangi
bunga kantil
Di atas meja
teronggok lilin
nyala api meliuk
di ujung sumbu
Terkesan mistis
lentik jemari cenayang
mengocok kartu tarot
lalu meletakan
Selembar kartu
di atas meja bisu
jemarinya meraih
membuka satu persatu
Sorot mata tajam
seakan menembus
dimensi waktu menguak
lorong nan amat panjang
Di amat-amati
paras kartu seakan
memahat takdir di situ
seraya terperanjat
Sang cenayang
menatap tak berkedip
meramal garis nasib
dari para pembisik
Yang diyakini
akan kebenarannya
perihal nasib yang
bisa ditelisik
Sang cenayang tetap
tak henti mengocok
setumpuk kartu tarot
meski matanya kerap melotot
Tatkala menguak
kartu-kartu nasib
menerawang dan seolah
menggengam anak kunci